KWARTIR RANTING SUNGAILIAT BANGKA

Rabu, 03 Agustus 2011

Rantai Nama

Rantai Nama

Tujuan
Permainan ini dimaksudkan bagi kelompok yang belum saling kenal nama masing-masing, agar lebih akrab, serta memberi pengalaman tampil di depan forum.
Langkah-langkah :
a. Peserta besama pemandu berdiri di dalam lingkaran
b. Pemandu menjelaskan aturan permainan sebagai berikut :
Salah seorang menyebutkan namanya dengan suara keras agar terdengar oleh setiap peserta, kemudian peserta yang berdiri di sebelahnya (kiri atau kanan) menyebutkan nama peserta pertama tadi ditambah dengan namanya sendiri. Peserta ketiga menyebutkan nama peserta pertama dan kedua ditambah dengan namanya sendiri, begitu seterusnya sampai selesai.
c. Proses ini diulangi lagi dengan arah berlawanan, dimulai dari peserta yang terakhir menyebutkan rantai nama tersebut.
Variasi
Buat lingkaran, setiap peserta secara bergiliran menyebutkan nama panggilan, umur, tempat asal, pekerjaan, lalu peserta yang lain menirukan, begitu seterusnya sampai selesai satu putaran.
Putaran kedua, semua peserta mengulangi lagi secara bersama-sama data pribadi tersebut, dengan urutan seperti semula.

Pecah Balon

Pecah Balon

Latar Belakang
Bila peserta terlalu banyak menguras pikiran atau berdebat tanpa penyelesaian yang memuaskan pada kegiatan sebelumya, hal ini akan sangat mempengaruhi konsentrasi mereka untuk mengikuti kegiatan berikutnya.
Tujuan
Memberikan kesegaran kepada peserta dengan melampiaskan emosinya.
Langkah-langkah :
a. Bagikan kepada setiap peserta sebuah balon dan seutas tali raffia (kira-kira sepanjang 2 jengkal).
b. Mintalah mereka meniup balon masing-masing.
c. Mintalah mereka mengikatkan balon tersebut di kaki kirinya.
d. Mintalah seluruh peserta berdiri di tengah ruang belajar.
e. Jelaskan kepada peserta bahwa tujuan kegiatan ini adalah memecahkan balon orang lain sebanyak mungkin dengan cara menginjak balon-balon tersebut.
f. Beri aba-aba untuk mulai.
g. Bahas bersama peserta apa saja yang mereka rasakan, lihat dan dengar selama kegiatan tadi. Kenapa begitu ? Apa kesimpulan yang dapat ditarik?
h. Sekarang topic yang direncanakan sudah bisa dimulai.
Bahan-bahan :
Balon dan tali raffia sebanyak jumlah peserta.

Mutiara Dalam Guci

Mutiara Dalam Guci

Tujuan
Merangsang kreativitas dan keberanian peserta untuk berpendapat.
Langkah-langkah :
a. Gambarlah sebuah guci dengan berisi berbagai benda di dalamnya, di papan tulis (atau di tempat yang bisa dilihat oleh sluruh peserta).
b. Katakan kepada peserta bahwa itu adalah gambar sebuah guci yang berisi penuh dengan bermacam kerilik, pecahan beling, dan batu-batu yang tidak berguna. Di bagian dasar ada mutiara yang sangat mahal harganya.
c. Tanyakan kepada peserta, bagaimana caranya mengeluarkan mutiara itu dalam waktu yang singkat dan gampang.
d. Diskusikan apa hikmah yang bisa dipetik dari permainan ini.

Mengganbar Rumah

Mengganbar Rumah

Pengantar
Latihan ini bisa digunakan untuk mendiskusikan kerjasama dan pengawasan di dalam kelompok. Kadang kita mengira bekerjasama dengan orang lain, padahal dalam kenyataan kita hanya mengawasi seluruh proses, tanpa kita sadari.
Langkah – langkah
a. Mintalah peserta untuk berpasangan
b. Peganglah bolpoin / pensil bersama – sama sedemikian rupa sehingga keduanya bisa menulis dan menggambar.
c. Di atas kertas yang dibagikan, keduanya menggambar secara bersama – sama dan menuliskan judulnya
d. Selama menggambar dan menulis dilarang berbicara
Bahan diskusi
a. Bagaiman perasaan dan reaksi anda selama menggambar tadi ?
b. Factor apa yang membantu dan menghambat anda selama menggambar tadi ?
Kemudian, mintalah peserta membentuk kelompok 4 (dua pasangan bergabung) untuk mendiskusikan apkah ada hubungan antara pengalaman tadi dengan kenyataan sehari – hari dan masalah kerjasama. Waktunya cukup 15 menit saja, lalu setiap kelompok kecil mempresentasikannya di hadapan kelompok besar.

Menggambar Wajah

Menggambar Wajah

Tujuan :
a. Membantu peserta untuk memandang langsung ke dalam mata pasangannya, saling mengenal cirri-ciri wajahnya, dengan harapan hal ini bisa membantu peserta untuk saling terbuka dan tidak lagi kikuk dengan yang lainnya.
b. Melatih peserta satu cara sederhana tentang menggambar dan menghilangkan perasaan peserta bahwa mereka tidak mampu menggambar.

Langkah-langkah :
a. Dengan sehelai kertas setiap pasangan saling berhadapan dan mulai menggambar wajah pasangannya. Bisa mulai dari mana saja tetapi tidak boleh melihat kertas sama sekali.
b. Gerakkan tangan mengikuti arah gerak pandangannya yang menelusuri garis wajah pasangannya.
c. Setelah selesai menggambar, masing-masing pasangan bergantian mewawancarai pasangannya, mengenai nama, tempat tinggal, pekerjaan, umur, keluarga dan sebagainya. Waktunya cukup 5 menit saja untuk setiap peserta.
d. Kemudian setiap pasangan tampil di depan kelompok memperkenalkan pasangannya dengan cara menunjukkan gambar pasangannya sambil menyebutkan :”Nama saya…(nama pasangannya), tempat tinggal….dan seterusnya.

Lingkaran Berbelit

Lingkaran Berbelit

Tujuan
Menyadarkan peserta tentang pentingnya rasa 1 tim untuk memudahkan proses belajar dan bekerja dalam kelompok.
Langkah-langkah :
a. Peserta berdiri dalam lingkaran, lalu menjulurkan kedua tangannya ke depan. Kemudian memegang tangan 2 peserta lainnya (missal : tangan kiri memegang tangan si A, tangan kanan memegang tangan si B) sampai membentuk suatu belitan besar.
b. Semua kerjasama untuk coba membentuk kembali lingkaran sempurna tanpa melepaskan tangan yang dipegang dan tanpa berbicara.

Menggambar bersama

Menggambar bersama
Latar Belakang
Sebuah kelompok baru dapat berfungsi sebagaimana mestinya apabila terjadi komunikasi antar orang-orang yang terlibat di dalamnya.

Tujuan
Peserta menyadari arti pentingnya komunikasi dalam suatu kelompok.

Langkah-langkah :
1. Peserta dibagi dalam kelompok kecil (5 orang) dan setiap anggota kelompok memiliki nomor urut sendiri-sendiri dari nomor 1 sampai 5.
2. Tiap kelompok mendapat selembar kertas plano dan sebuah spidol untuk menggambar.
3. Secara berurutan setiap menit, setiap orang dalam kelompok masing-masing diminta menggambar pada kertas plano yang ada, dengan syarat : tidak boleh bertanya atau bicara satu sama lain, setiap orang menggambar apa yang dimaui dan dipikirkan sendiri, kemudian dilanjutkan oleh yang lain pada kertas yang sama menurut apa yang dimaui dan dipikirkan sendiri pula, dan seterusnya sampai seluruh anggota kelompok memperoleh bagian waktunya masing-masing untuk menggambar.

Bahan Diskusi :
a. Berapa kelompok yang mampu menghasilkan gambar yang utuh dan jelas?
b. Apa kesan dan perasaan setiap orang terhadap hasil gambar kelompoknya?
c. Bagaimana seharusnya proses yang ditempuh agar hasil kerja bersama itu memuaskan semua orang dalam kelompok yang bersangkutan ?

Bermain Tali

Bermain Tali

Bermain Tali
Latar belakang
Dalam segala hal, selalu akan kita hadapi berbagai masalah, dan kita tidak akan dapat terhindar dari masalah itu. Melalui kegiatan ini kita akan dihadapkan dengan suatu masalah dan bagaimana kita dapat keluar dari masalah itu.
Bahan
Tali raffia
Langkah – langkah
a. Potong tali raffia dengan ukuran 1,5 m dan bagikan kepada setiap peserta
b. Minta mereka berpasangan – pasangan, lalu masing – masing ujung tali yang satu diikatkan ke tangan sebelah kiri. Sebelum mengikat tali yang satu lagi ke tangan kanan, silangkan tali tersebut ke tali pasangannya, kemudian ikatlah ke tangan masing – masing, ingat, sebaiknya iaktan tidak terlalu kencang
c. Setelah itu minta mereka untuk dapat melepaskan diri dari ikatan tadi tanpa melepaskan ikatan tali
d. Jika ada pasangan yang berhasil melepaskan diri dari ikatan tersebut, mintalah mereka menunjukkan bagaimana cara mereka untuk melepaskan diri kepada teman – teman yang lain
Tanyakan kepada mereka apa hikmah dari permainan tersebut

Sejarah Gerakan Pramuka Indonesia

Sejarah Gerakan Pramuka Indonesia
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Sumber referensi dari artikel atau bagian ini belum dipastikan dan mungkin isinya tidak benar.
Tolong diperiksa, dan lakukan modifikasi serta tambahkan sumber yang benar pada bagian yang diperlukan.
Artikel ini membutuhkan lebih banyak catatan kaki untuk pemastian.
Silakan bantu memperbaiki artikel ini dengan menambahkan catatan kaki.
Artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia
Merapikan artikel bisa berupa membagi artikel ke dalam paragraf atau wikifikasi artikel. Setelah dirapikan, tolong hapus pesan ini.


Sejarah Gerakan Pramuka Indonesia adalah rangkuman mengenai sejarah dimana berdirinya gerakan pramuka yang dimulai dari sejak masa saat Indonesia dijajah Belanda sehingga bernama "Hindia-Belanda".Daftar isi [sembunyikan]
1 Masa Hindia Belanda
2 Masa Bala Tentara Dai Nippon
3 Masa Republik Indonesia
4 Kelahiran Gerakan Pramuka
4.1 Sejarah Pramuka
4.2 Kelahiran Gerakan Pramuka
4.3 Gerakan Pramuka Diperkenalkan

[sunting]
Masa Hindia Belanda

Kenyataan sejarah menunjukkan bahwa pemuda Indonesia mempunyai "saham" besar dalam pergerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia serta ada dan berkembangnya pendidikan kepanduan nasional Indonesia. Dalam perkembangan pendidikan kepanduan itu tampak adanya dorongan dan semangat untuk bersatu, namun terdapat gejala adanya berorganisasi yang Bhinneka.

Organisasi kepanduan di Indonesia dimulai oleh adanya cabang "Nederlandsche Padvinders Organisatie" (NPO) pada tahun 1912, yang pada saat pecahnya Perang Dunia I memiliki kwartir besar sendiri serta kemudian berganti nama menjadi "Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging" (NIPV) pada tahun 1916.

Organisasi Kepanduan yang diprakarsai oleh bangsa Indonesia adalah Javaansche Padvinders Organisatie; berdiri atas prakarsa S.P. Mangkunegara VII pada tahun 1916.

Kenyataan bahwa kepanduan itu senapas dengan pergerakan nasional, seperti tersebut di atas dapat diperhatikan pada adanya "Padvinder Muhammadiyah" yang pada 1920 berganti nama menjadi "Hizbul Wathan" (HW); "Nationale Padvinderij" yang didirikan oleh Budi Utomo; Syarikat Islam mendirikan "Syarikat Islam Afdeling Padvinderij" yang kemudian diganti menjadi "Syarikat Islam Afdeling Pandu" dan lebih dikenal dengan SIAP, Nationale Islamietische Padvinderij (NATIPIJ) didirikan oleh Jong Islamieten Bond (JIB) dan Indonesisch Nationale Padvinders Organisatie (INPO) didirikan oleh Pemuda Indonesia.

Hasrat bersatu bagi organisasi kepanduan Indonesia waktu itu tampak mulai dengan terbentuknya PAPI yaitu "Persaudaraan Antara Pandu Indonesia" merupakan federasi dari Pandu Kebangsaan, INPO, SIAP, NATIPIJ dan PPS pada tanggal 23 Mei 1928.

Federasi ini tidak dapat bertahan lama, karena niat adanya fusi, akibatnya pada 1930 berdirilah Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) yang dirintis oleh tokoh dari Jong Java Padvinders/Pandu Kebangsaan (JJP/PK), INPO dan PPS (JJP-Jong Java Padvinderij); PK-Pandu Kebangsaan). Berkas:KBI.jpg

PAPI kemudian berkembang menjadi Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) pada bulan April 1938.

Antara tahun 1928-1935 bermuncullah gerakan kepanduan Indonesia baik yang bernafas utama kebangsaan maupun bernafas agama. kepanduan yang bernafas kebangsaan dapat dicatat Pandu Indonesia (PI), Padvinders Organisatie Pasundan (POP), Pandu Kesultanan (PK), Sinar Pandu Kita (SPK) dan Kepanduan Rakyat Indonesia (KRI). Sedangkan yang bernafas agama Pandu Ansor, Al Wathoni, Hizbul Wathon, Kepanduan Islam Indonesia (KII), Islamitische Padvinders Organisatie (IPO), Tri Darma (Kristen), Kepanduan Azas Katolik Indonesia (KAKI), Kepanduan Masehi Indonesia (KMI).

Sebagai upaya untuk menggalang kesatuan dan persatuan, Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia BPPKI merencanakan "All Indonesian Jamboree". Rencana ini mengalami beberapa perubahan baik dalam waktu pelaksanaan maupun nama kegiatan, yang kemudian disepakati diganti dengan "Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem" disingkat PERKINO dan dilaksanakan pada tanggal 19-23 Juli 1941 di Yogyakarta.
[sunting]
Masa Bala Tentara Dai Nippon

"Dai Nippon" ! Itulah nama yang dipakai untuk menyebut Jepang pada waktu itu. Pada masa Perang Dunia II, bala tentara Jepang mengadakan penyerangan dan Belanda meninggalkan Indonesia. Partai dan organisasi rakyat Indonesia, termasuk gerakan kepramukaan, dilarang berdiri. Namun upaya menyelenggarakan PERKINO II tetap dilakukan. Bukan hanya itu, semangat kepramukaan tetap menyala di dada para anggotanya.Karena Pramuka merupakan suatu organisai yang menjungjung tinggi nilai persatuan.Oleh karena itulah bangsa jepang tidak mengijinkan Pramuka tetap lahir di bumi pertiwi.
[sunting]
Masa Republik Indonesia

Sebulan sesudah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, beberapa tokoh kepramukaan berkumpul di Yogyakarta dan bersepakat untuk membentuk Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia sebagai suatu panitia kerja, menunjukkan pembentukan satu wadah organisasi kepramukaan untuk seluruh bangsa Indonesia dan segera mengadakan Konggres Kesatuan Kepanduan Indonesia.

Kongres yang dimaksud, dilaksanakan pada tanggal 27-29 Desember 1945 di Surakarta dengan hasil terbentuknya Pandu Rakyat Indonesia. Perkumpulan ini didukung oleh segenap pimpinan dan tokoh serta dikuatkan dengan "Janji Ikatan Sakti", lalu pemerintah RI mengakui sebagai satu-satunya organisasi kepramukaan yang ditetapkan dengan keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan No.93/Bag. A, tertanggal 1 Februari 1947.

Tahun-tahun sulit dihadapi oleh Pandu Rakyat Indonesia karena serbuan Belanda. Bahkan pada peringatan kemerdekaan 17 Agustus 1948 waktu diadakan api unggun di halaman gedung Pegangsaan Timur 56, Jakarta, senjata Belanda mengancam dan memaksa Soeprapto menghadap Tuhan, gugur sebagai Pandu, sebagai patriot yang membuktikan cintanya pada negara, tanah air dan bangsanya. Di daerah yang diduduki Belanda, Pandu Rakyat dilarang berdiri,. Keadaan ini mendorong berdirinya perkumpulan lain seperti Kepanduan Putera Indonesia (KPI), Pandu Puteri Indonesia (PPI), Kepanduan Indonesia Muda (KIM).

Masa perjuangan bersenjata untuk mempertahankan negeri tercinta merupakan pengabdian juga bagi para anggota pergerakan kepramukaan di Indonesia, kemudian berakhirlah periode perjuangan bersenjata untuk menegakkan dan mempertahakan kemerdekaan itu, pada waktu inilah Pandu Rakyat Indonesia mengadakan Kongres II di Yogyakarta pada tanggal 20-22 Januari 1950.

Kongres ini antara lain memutuskan untuk menerima konsepsi baru, yaitu memberi kesempatan kepada golongan khusus untuk menghidupakan kembali bekas organisasinya masing-masing dan terbukalah suatu kesempatan bahwa Pandu Rakyat Indonesia bukan lagi satu-satunya organisasi kepramukaan di Indonesia dengan keputusan Menteri PP dan K nomor 2344/Kab. tertanggal 6 September 1951 dicabutlah pengakuan pemerintah bahwa Pandu Rakyat Indonesia merupakan satu-satunya wadah kepramukaan di Indonesia, jadi keputusan nomor 93/Bag. A tertanggal 1 Februari 1947 itu berakhir sudah.

Mungkin agak aneh juga kalau direnungi, sebab sepuluh hari sesudah keputusan Menteri No. 2334/Kab. itu keluar, maka wakil-wakil organi-sasi kepramukaan menga-dakan konfersensi di Ja-karta. Pada saat inilah tepatnya tanggal 16 September 1951 diputuskan berdirinya Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO) sebagai suatu federasi.

Pada 1953 Ipindo berhasil menjadi anggota kepramukaan sedunia

Ipindo merupakan federasi bagi organisasi kepramukaan putera, sedangkan bagi organisasi puteri terdapat dua federasi yaitu PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia) dan POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu Puteri Indonesia). Kedua federasi ini pernah bersama-sama menyambut singgahnya Lady Baden-Powell ke Indonesia, dalam perjalanan ke Australia.

Dalam peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-10 Ipindo menyelenggarakan Jambore Nasional, bertempat di Ragunan, Pasar Minggu pada tanggal 10-20 Agustus 1955, Jakarta.

Ipindo sebagai wadah pelaksana kegiatan kepramukaan merasa perlu menyelenggarakan seminar agar dapat gambaran upaya untuk menjamin kemurnian dan kelestarian hidup kepramukaan. Seminar ini diadakan di Tugu, Bogor pada bulan Januari 1957.

Seminar Tugu ini meng-hasilkan suatu rumusan yang diharapkan dapat dijadikan acuan bagi setiap gerakan kepramukaan di Indonesia. Dengan demikian diharapkan ke-pramukaan yang ada dapat dipersatukan. Setahun kemudian pada bulan Novem-ber 1958, Pemerintah RI, dalam hal ini Departemen PP dan K mengadakan seminar di Ciloto, Bogor, Jawa Barat, dengan topik "Penasionalan Kepanduan".

Kalau Jambore untuk putera dilaksanakan di Ragunan Pasar Minggu-Jakarta, maka PKPI menyelenggarakan perkemahan besar untuk puteri yang disebut Desa Semanggi bertempat di Ciputat. Desa Semanggi itu terlaksana pada tahun 1959. Pada tahun ini juga Ipindo mengirimkan kontingennya ke Jambore Dunia di MT. Makiling Filipina.

Nah, masa-masa kemudian adalah masa menjelang lahirnya Gerakan Pramuka.
[sunting]
Kelahiran Gerakan Pramuka
[sunting]
Sejarah Pramuka

Gerakan Pramuka lahir pada tahun 1961, jadi kalau akan menyimak latar belakang lahirnya Gerakan Pramuka, orang perlu mengkaji keadaan, kejadian dan peristiwa pada sekitar tahun 1960.

Dari ungkapan yang telah dipaparkan di depan kita lihat bahwa jumlah perkumpulan kepramukaan di Indonesia waktu itu sangat banyak. Jumlah itu tidak sepandan dengan jumlah seluruh anggota perkumpulan itu.

Peraturan yang timbul pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 tentang rencana pembangunan Nasional Semesta Berencana. Dalam ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330. C. yang menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila. Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka (Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powellisme (Lampiran C Ayat 8).

Ketetapan itu memberi kewajiban agar Pemerintah melaksanakannya. Karena itulah Pesiden/Mandataris MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Hari Kamis malam itulah Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka. Presiden juga menunjuk panitia yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi. Panitia ini tentulah perlu sesuatu pengesahan. Dan kemudian terbitlah Keputusan Presiden RI No.112 Tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan seperti yang disebut oleh Presiden pada tanggal 9 Maret 1961.

Ada perbedaan sebutan atau tugas panitia antara pidato Presiden dengan Keputusan Presiden itu.

Masih dalam bulan April itu juga, keluarlah Keputusan Presiden RI Nomor 121 Tahun 1961 tanggal 11 April 1961 tentang Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka. Anggota Panitia ini terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prof. Prijono, Dr. A. Azis Saleh, Achmadi dan Muljadi Djojo Martono (Menteri Sosial).


Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka.
[sunting]
Kelahiran Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka ditandai dengan serangkaian peristiwa yang saling berkaitan yaitu :
Pidato Presiden/Mandataris MPRS dihadapan para tokoh dan pimpinan yang mewakili organisasi kepanduan yang terdapat di Indonesia pada tanggal 9 Maret 1961 di Istana Negara. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI TUNAS GERAKAN PRAMUKA
Diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961, tentang Gerakan Pramuka yang menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia, serta mengesahkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka yang dijadikan pedoman, petunjuk dan pegangan bagi para pengelola Gerakan Pramuka dalam menjalankan tugasnya. Tanggal 20 Mei adalah; Hari Kebangkitan Nasional, namun bagi Gerakan Pramuka memiliki arti khusus dan merupakan tonggak sejarah untuk pendidikan di lingkungan ke tiga. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PERMULAAN TAHUN KERJA.
Pernyataan para wakil organisasi kepanduan di Indonesia yang dengan ikhlas meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka, dilakukan di Istana Olahraga Senayan pada tanggal 30 Juli 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI IKRAR GERAKAN PRAMUKA.
Pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, diikuti defile Pramuka untuk diperkenalkan kepada masyarakat yang didahului dengan penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka, dan kesemuanya ini terjadi pada tanggal pada tanggal 14 Agustus 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PRAMUKA.
[sunting]
Gerakan Pramuka Diperkenalkan

Pidato Presiden pada tanggal 9 Maret 1961 juga menggariskan agar pada peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI Gerakan Pramuka telah ada dan dikenal oleh masyarakat. Oleh karena itu Keppres RI No.238 Tahun 1961 perlu ada pendukungnya yaitu pengurus dan anggotanya.

Menurut Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, pimpinan perkumpulan ini dipegang oleh Majelis Pimpinan Nasional (MAPINAS) yang di dalamnya terdapat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Kwartir Nasional Harian.

Badan Pimpinan Pusat ini secara simbolis disusun dengan mengambil angka keramat 17-8-’45, yaitu terdiri atas Mapinas beranggotakan 45 orang di antaranya duduk dalam Kwarnas 17 orang dan dalam Kwarnasri 8 orang.

Namun demikian dalam realisasinya seperti tersebut dalam Keppres RI No.447 Tahun 1961, tanggal 14 Agustus 1961 jumlah anggota Mapinas menjadi 70 orang dengan rincian dari 70 anggota itu 17 orang di antaranya sebagai anggota Kwarnas dan 8 orang di antara anggota Kwarnas ini menjadi anggota Kwarnari.

Mapinas diketuai oleh Dr. Ir. Soekarno, Presiden RI dengan Wakil Ketua I, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Wakil Ketua II Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh.

Sementara itu dalam Kwarnas, Sri Sultan Hamengku Buwono IX menjabat Ketua dan Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh sebagai Wakil Ketua merangkap Ketua Kwarnari.

Gerakan Pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961 bukan saja di Ibukota Jakarta, tapi juga di tempat yang penting di Indonesia. Di Jakarta sekitar 10.000 anggota Gerakan Pramuka mengadakan Apel Besar yang diikuti dengan pawai pembangunan dan defile di depan Presiden dan berkeliling Jakarta.

Sebelum kegiatan pawai/defile, Presiden melantik anggota Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari, di Istana negara, dan menyampaikan anugerah tanda penghargaan dan kehormatan berupa Panji Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia (Keppres No.448 Tahun 1961) yang diterimakan kepada Ketua Kwartir Nasional, Sri Sultan Hamengku Buwono IX sesaat sebelum pawai/defile dimulai.

Peristiwa perkenalan tanggal 14 Agustus 1961 ini kemudian dilakukan sebagai HARI PRAMUKA yang setiap tahun diperingati oleh seluruh jajaran dan anggota Gerakan Pramuka
Kategori: Pramuka

Senin, 01 Agustus 2011

Guru Diminta Kuasai Ilmu Pramuka Tingkat Dasar

Guru Diminta Kuasai Ilmu Pramuka Tingkat Dasar
Rabu, 16 Pebruari 2011 18:52 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG - Para guru di Sekolah Dasar (SD) diminta menguasai ilmu kepramukaan minimal untuk tingkat dasar agar bisa sejak awal memberikan pembinaan kemandirian bagi anak didik. Kenyataannya sebagian besar guru SD justru belum memiliki kemampuan kepramukaan dasar, kata Wakil Rektor III Universitas Bung Hatta (UBH) Dra Susi Herawati M.Pd pada pembukaan Pelatihan Kepramukaan Dasar Mahasiswa Pendidikan Gurus Sekolah Dasar (PGSD) UBH di Padang, Rabu (16/2).

Padahal, tambahnya, sebagai guru kelas, mereka (para guru SD) tidak hanya bertugas sebagai guru mata pelajaran namun juga sebagai pembina kepramukaan untuk tingkat dasar. Akibat kondisi seperti itu, menurut dia, pendidikan kemandirian yang biasanya diajarkan lewat pendidikan kepramukaan di sekolah tidak bisa dilakukan secara optimal bagi peserta didik sejak dini.

Sementara itu, pendidikan kepramukaan di perguruan tinggi belum dapat dilakukan karena pada fakultas keguruan yang mendidik calon guru tak memiliki mata kuliah khusus pendidikan kepramukaan bagi mahasiswa. Sedangkan di lapangan banyak tuntutan dari sekolah yang mengisyaratkan kepemilikan sertifikasi pembina kepramukaan bagi guru mereka, khususnya di tingkat SD sesuai ketentuan kwartir cabang (Kwarcab) Pramuka, katanya.

Menurut dia, di tingkat pendidikan tinggi pendidikan kepramukaan hanya diajarkan melalui kegiatan ekstrakurikuler Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), sehingga apabila calon guru tidak secara aktif mengikuti kegiatan itu, maka dipastikan tidak akan memiliki kemampuan dan pengetahuan yang cukup sebagai pembina pramuka bagi muridnya nanti.

Dalam mengatasi masalah ini, maka Fakultas Keguruan harus secara aktif menyelenggarakan diklat-diklat khusus pendidikan kepramukaan bagi mahasiswanya, mulai dari tingkat dasar hingga lanjutan, tambahnya. Dengan ilmu didapat melalui diklat-diklat tersebut, diharapkan saat para calon guru itu terjun sebagai tenaga pendidik, mereka telah memiliki kompetensi yang cukup saat diharuskan menjadi pembina pramuka di sekolah, kata Susi.

Untuk itu, tambahnya, fakultas keguruan juga harus memfasilitasi mahasiswa mereka untuk mengikuti diklat pendidikan kepramukaan diluar jam kuliah karena sulit untuk menambah mata kuliah kepramukaan. Sementara itu, Ketua Pelaksana Pelatihan Kepramukaan Dasar Mahasiswa Pendidikan Gurus Sekolah Dasar (PGSD) UBH, Richard Hamdani mengatakan, pelatihan itu diikuti 165 orang peserta dan berlangsung selama empat hari.

Satu hari kegiatan dilaksanakan di kampus UBH dan tiga hari di Bumi Perkemahan Padang Besi. Ia menjelaskan, pelatihan ini diberikan tidak hanya bagi mahasiswa UBH sebagai calon guru SD, namun juga beberapa guru SD, sebab selama ini banyak guru yang sudah lama mengajar tapi tidak mempunyai kemampuan menjadi pembina pramuka.

Dalam pelatihan yang dilakukan ini, selain diberikan pengetahuan dasar kepramukaaan juga nilai-nilai yang diajarkan lewat kegiatan itu, tambahnya.


Redaktur: Djibril Muhammad
Sumber: Antara

Indonesia Promosi Budaya di Jambore Pramuka Dunia

Indonesia Promosi Budaya di Jambore Pramuka Dunia
Ester Lince Napitupulu | Jimmy Hitipeuw | Minggu, 31 Juli 2011 | 05:31 WIB

:

KOMPAS/ALIF ICHWAN
Beberapa anggota pramuka berjalan beriringan menuju halaman tengah Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (22/7/2011), guna mengikuti acara Jambore Pramuka Sedunia di Bumi Perkemahan Rinkaby, Kristianstad, Swedia.

TERKAIT:
Jambore Pramuka Dunia Dibuka
Peserta Dunia Mulai Berdatangan
Pramuka Indonesia Gelar Pemantapan
Pramuka Indonesia ke Jambore Dunia
Pramuka Indonesia ke Jambore Dunia








KRISTIANSTAD, KOMPAS.com - Indonesia memperkenalkan kekayaan budaya bangsa dalam pelaksanaan Jambore Pramuka Dunia Ke-22 di Bumi Perkemahan Rinkaby, Kristianstad, Swedia. Indonesia ambil bagian dengan menggelar pameran budaya dan kegiatan menjamu pimpinan perwakilan kontingen tiap negara dalam acara Indonesia Day.



Sejak Jambore Pramuka Dunia dibuka, Indonesia membuka stand pameran yang digagas Kwartir Nasional Gerakan Pramuka bekerjasama dengan Kemneterian Pariwisata dan Kebudayaan.

Indonesia menampilkan warisan budaya tak benda yang telah diakui UNESCO yakni angklung, wayang, keris, dan batik. Permainan tradisional conglak dan gasing juga diperkenalkan. Dipajang pula boneka-boneka berpakaian khas daerah dari 33 provinsi.



Peserta jambore yang hadir ke stand Indonesia diajak untuk membuat batik dan bermain angklung. Mereka yang hadir diberi sertifikat sebagai bukti telah mengikuti kursus membatik dan bermain angklung.



Puncak pengenalan budaya Indonesia ditampilkan dengan menggelar acara Indonesia Day di tenda tamu khusus di Bumi Perkemahan Rinkaby, Minggu (31/7/2011) waktu Indonesia.

Yang menjadi tuan rumah adalah Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Azrul Azwar serta Menteri Pemuda dan Olah Raga Andi Malarangeng. Para tamu khusus yang hadir antara lain Ketua Komite Pramuka Dunia Simon Rhee dan perwakilan dari organisasi pramuka wilayah Asia Pasifik.



Dalam kesempatan itu, kontingen pramuka Indonesia untuk Jambore Pramuka Dunia Ke-22 menampilkan beragam pertunjukan seni budaya. Peserta Jambore dari berbagai daerah menampilkan tari-tarian seperti saman dan pukat (Aceh), tongkat (Bangka Belitung) , hingga reog ponorogo (Jawa Timur).

Adapun penampilan yang cukup menyedot perhatian adalah permainan alat musik angklung yang ditampilkan perwakilan dari Jawa Barat. Mereka juga membawakan lagu tema Jambore Pramuka Dunia Ke-22.



Indonesia juga menyajikan makanan tradisional dengan menu sate dan soto. Kepada tamu yang hadir Indonesia menyerahkan souvenir berupa wayang dan angklung untuk tiap perwakilan tiap kontingen.

Sabtu, 11 Juni 2011

SKU (Syarat Kecakapan Umum) BARU

SKU (Syarat Kecakapan Umum) BARU

By syam on Senin, 07 Maret 2011

Kalemdikanas, mempublish SKU baru melalui jejaring sosial Facebook. Keunggulan teknologi sehingga informasi cepat sampai. berikut "copas" nya :

REVITALISASI GERAKAN PRAMUKA ADALAH DI GUGUSDEPAN. INDIKATOR KEBERHASILAN LATIHAN DI GUDEP ADALAH TERCAPAINYA SYARAT KECAKAPAN UMUM, SAMPAI DENGAN PRAMUKA GARUDA (EAGLE SCOUT). ANGGAP SAJA SKU SEBAGAI KURIKULUM, WALAUPUN KURIKULUM YANG TERSENBUNYI YANG PALING PENTING ADALAH " KETELADANAN PEMBINA DAN KREATIVITAS PEMBINA DI DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN".

Silahkan diterapkan

SKU GOL SIAGA

PANCASILA

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

DWISATYA

Demi kehormatanku akan berjanji akan bersunggung-sungguh:

- Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Keatuan Republik Indonesia dan menurut aturan keluarga

- Setiap hari berbuat kebaikan

DWIDARMA

1. Siaga itu patuh pada ayah dan ibundanya

2. Siaga itu berani dan tidak putus asa

SIAGA MULA

1. Islam

- Dapat menyebutkan Rukun Iman dan Rukun Islam

- Dapat mengucapkan Syahadat dan menyebutkan artinya

- Dapat menghafal Surat Al-Fatihah dan menyebutkan artinya

- Dapat menghafal 3 surat pendek dan menyebutkan artinya

- Dapat mengetahui tatacara berwudhu beserta doanya

- Dapat melaksanakan gerakan sholat dan bacaannya

- Dapat menghafal sedikitnya 3 do'a harian.


1. Katholik

- Dapat membuat tanda salib

- Dapat mengucapkan do'a harian dan menyanyikan tiga buah lagu gereja

- Dapat menerima dan mensyukuri keberadaan dirinya sebagai ciptaan Allah, dan memberikan contoh-contohnya

- Dapat mengasihi keluarganya

- Dapat mengasihi teman, guru dan sesamanya baik di gudep, disekolah dan di sekitarnya.


1. Protestan

- Dapat menghafal Johanes 3:16 dan berdoa sederhana

- Dapat mewujudkan ucapan syukur atas keberadaan dirinya didunia ini sebagai ciptaan Allah,sedikitnya tiga hal

- Dapat mengasihi keluarganya

- Dapat mengasihi teman, guru dan sesamanya baik di gudep, disekolah dan di sekitarnya

- Telah Mengikuti sekolah minggu 4 kali berturut-turut.

1. Hindu

- Dapat menunjukkan sikap Anjali serta dapat mengucapkan salam Panganjali

- Dapat memperagakan sikap /tatacara sembahyang

- Dapat menyebutkan nama-nama bunga yang bisa dipakai sembahyang

- Dapat menyebutkan nama tempat suci untuk melaksanakan sembahyang

- Dapat menyebutkan jam atau waktu untuk melaksanakan persembahyangan /Puja Tri Sandhya.

1. Buddha

- Dapat mengucapkan salam Buddhis

- Dapat bersikap Anjali.

- Dapat melakukan Namaskara

2. Dapat menghafal Dwisatya dan Dwidarma

3. Dapat menyebutkan jenis-jenis Salam Pramuka.

4. Telah memiliki buku tabungan, sekurang - kurangnya dalam waktu 6 minggu terakhir.

5. Setia membayar uang iuran kepada gugusdepannya, sedapat-dapatnya dengan uang yang diperoleh dari usahanya sendiri.

6. Dapat menyebutkan lambang Gerakan Pramuka dan Penciptanya

7. Dapat menyebutkan salah satu seni budaya di daerah tempat tinggalnya

8. Selalu bersikap hemat dan cermat dengan segala miliknya

9. Dapat menyebutkan identitas diri dan Keluarganya

10. Dapat membedakan perbuatan baik dan perbuatan buruk

11. Rajin dan giat mengikuti latihan Perindukan Siaga, sekurang-kurangnya 6 kali latihan berturut-turut

12. Dapat dengan hafal menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya bait pertama di depan perindukannya.

13. Dapat menyebutkan arti kiasan warna Sang Merah Putih

14. Dapat menyebutkan sedikitnya 3 hari besar nasional dan 3 hari besar keagamaan

15. Dapat menyebutkan 5 peraturan keluarga

16. Dapat menyebutkan 3 peraturan di lingkungannya

17. Dapat menyebutkan 2 macam adat/budaya di lingkungannya

18. Dapat menyampaikan ucapan dengan baik dan sopan serta hormat kepada orangtua, sesama teman dan orang lain

19. Dapat menyebutkan nama dan alamat Ketua RT, Ketua RW, Lurah, Camat dan tokoh masyarakat di sekitar tempat tinggalnya

20. Dapat menyebutkan sila-sila Pancasila

21. Dapat mengumpulkan keterangan untuk memperoleh pertolongan pertama pada kecelakaan dan dapat menginformasikan kepada orang dewasa disekitarnya.

22. Dapat membaca jam digital dan analog

23. Dapat menunjukan 4 arah mata angin

24. Dapat berbahasa Indonesia dalam mengikuti pertemuan-pertemuan Siaga

25. Dapat menyebutkan sedikitnya 2 macam alat komunikasi tradisional dan modern

26. Dapat menyebutkan anggota tubuh

27. Dapat menyebutkan gerakan dasar olah raga

28. Dapat melipat selimut dan merapikan tempat tidurnya

29. Selalu berpakaian rapih dan memelihara kebersihan pribadi

30. Dapat menjalankan latihan-latihan keseimbangan, dapat melempar dan menerima bola dengan tangan kanan dan kiri sedikitnya 5 kali tangkapan.

31. Dapat menyebutkan makanan dan minuman yang bergizi (4 sehat 5 sempurna).

32. Dapat memelihara sedikitnya satu macam tanaman berguna, atau satu jenis binatang ternak, selama kira-kira 1 bulan

33. Dapat melipat kertas yang dibentuk menyerupai pesawat, kapal, flora dan fauna

34. Dapat membuat simpul mati,simpul hidup, simpul anyam,simpul pangkal dan simpul jangkar.

SIAGA BANTU

1. Islam

- Dapat melaksanakan Tayamum

- Dapat melaksanakan sholat wajib

- Dapat melaksanakan shalat berjamaah

- Dapat menyebutkan Rasul-rasul Allah

- Dapat melafalkan Adzan, Iqamah untuk putra dan Iqomah untuk putri

- Dapat menghafal sedikitnya 6 do'a harian.

1. Katholik

- Dapat mengucap doa harian dan menyanyikan tiga buah lagu gereja

- Dapat menyebutkan hikayat dari Alkitab

- Dapat memberikan yang terbaik kepada keluarga

- Dapat memelihara salah satu ciptaan Allah.

1. Protestan

- Dapat menyanyikan tiga nyanyian Kristen

- Hafal do'a Bapa kamil

- Dapat menyebutkan hikayat dari Al Kitab sedikitnya

- hikayat.

- Dapat memberikan yang terbaik kepada keluarga

- Dapat memelihara salah satu ciptaan Allah

- Telah Mengikuti Sekolah Minggu 8 Kali berturut-turut.

1. Hindu

- Dapat menyebutkan nama tempat-tempat suci untuk melaksanakan persembahyangan

- Dapat mempraktikkan tata cara sembahyang dengan doa Gayatri Mantram

- Dapat menyebutkan nama-nama pura yang ada disekitarnya

- Dapat menyebutkan nama kitab suci agama Hindu

- Dapat menyebutkan bagian Tri Kaya Parisudha

- Dapat menyebutkan contoh-contoh perbuatan yang baik

- Dapat membedakan perbuatan yang baik dan perbuatan yang buruk.

1. Buddha

- Dapat mengucapkan kata Buddha, Dharma, Sangha (Tri Ratna)

- Dapat melakukan sifat karuna (kasih sayang) kepada semua makhluk

- Dapat melakukan sikap berdoa.

2. Dapat melaksanakan Dwisatya dan Dwidarma

3. Dapat melakukan Salam Pramuka dengan benar

4. Telah memiliki buku tabungan dan sudah menabung uang secara teratur dalam buku tabungannya selama sekurang-kurangnya 8 minggu sejak menjadi Siaga Mula, seluruh atau sebagian dari uang itu “diperoleh dari usahanya sendiri”.

5. Setia membayar uang iuran kepada gugusdepan dengan uang yang sebagian diperoleh dari usahanya sendiri.

6. Dapat menyebutkan arti lambang Gerakan Pramuka

7. Dapat menyebutkan sedikitnya 5 macam seni budaya yang ada di Indonesia

8. Untuk putri: Dapat memasang buah baju dan menyalakan kompor/alat sejenis lainnya. -- Untuk putra : Dapat membuat hasta karya dengan dua macam bahan yang berbeda.

9. Dapat menyampaikan pendapatnya tentang lingkungan sekitarnya

10. Dapat memperhatikan dan melaksanakan nasihat Orangtua, Yanda dan Bunda serta gurunya

11. Rajin dan giat mengikuti latihan perindukan sebagai Siaga Mula sekurang-kurangnya 8 kali latihan

12. Dapat memperlihatkan sikap yang harus dilakukan jika lagu kebangsaan diperdengarkan atau dinyanyikan pada suatu upacara

13. Dapat memperlihatkan cara mengibarkan dan menyimpan bendera merah putih pada upacara pembukaan dan penutupan latihan.

14. Dapat menyebutkan sedikitnya 6 hari besar nasional dan 5 orang nama pahlawan nasional

15. dapat melaksanakan adat/budaya di lingkungan tempat tinggalnya

16. Dapat menyebutkan 3 peraturan di lingkungan tempat tinggalnya

17. Dapat melaksanakan adat/budaya di lingkungannya

18. Dapat menjadi contoh yang baik bagi temannya

19. Dapat menyebutkan nama kota/kabupaten, ibukota provinsi, dan kepala daerahnya, negara, ibukota negara, kepala negara dan wakilnya.

20. Dapat menyebutkan sila-sila Pancasila sesuai dengan lambangnya

21. Dapat mengumpulkan keterangan untuk memperoleh pertolongan pertama pada kecelakaan dan dapat menginformasikan kepada petugas Puskesmas/rumah sakit/polisi.

22. Dapat meneyebutkan perbedaan jam digital dan analog serta dapat memperkirakan waktu tanpa bantuan alat

23. Dapat menunjukan 8 arah mata angin

24. Dapat menyampaikan berita secara lisan dengan menggunakan Bahasa Indonesia

25. Dapat menggunakan atau mengoperasikan alat komunikasi tradisional dan modern.

26. Dapat menyebutkan fungsi anggota tubuh

27. Dapat melakukan gerakan dasar olah raga

28. Dapat mencuci,menjemur, melipat dan menyimpan pakaiannya dengan rapi.

29. Dapat memelihara kebersihan salah satu ruangan di rumah, sekolah dan tempat ibadah atau tempat lainnya

30. Dapat melakukan Senam Pramuka

31. Dapat menunjukan bahan-bahan makanan yang bernilai gizi

32. Dapat memelihara sedikitnya satu macam tanaman berguna, atau satu jenis binatang ternak, selama kira-kira 2 bulan

33. Dapat membuat satu macam hasta karya dari barang bekas

34. Dapat menggunakan simpul mati, simpul hidup, simpul anyam, simpul pangkal dan simpul jangkar.

SIAGA TATA

1. Islam

- Dapat membaca Al Quran dan mengetahui tanda bacanya

- Dapat menyebutkan Asmaul Husna dan artinya

- Dapat mengetahui dan menceritakan salah satu kisah Rasul

- Dapat menyebutkan 10 nama Malaikat dan tugasnya.

1. Katholik

- Tahu doa Iman, doa harapan, doa cinta kasih dan doa tobat

- Telah mengikuti Misa Kudus dan tahu arti Konsekrasi

- Dapat mengenal nama Pastor Paroki dan nama Uskup setempat

- Dapat menunjukan kemahakuasaan Allah

- Dapat menunjukan tindakan manusia yang bergantung kepada Allah.

1. Protestan

- Dapat menghafal Lukas 10:27 (hukum kasih)

- Dapat mengucap dan mempergunakan doa sederhana pada kesempatan tertentu

- Dapat menunjukan kemahakuasaan Allah, sedikitnya 5 macam

- Dapat menunjukan tindakan manusia yang bergantung kepada Allah, sedikitnya 5 macam

- Rajin mengikuti sekolah Minggu di gerejanya.

1. Hindu

- Dapat menghapal bait bait Puja Tri Sandya

- Dapat menyebutkan hari-hari suci agama Hindu

- Dapat memahami perbedaan makna dari perayaan hari-hari besar/suci agama Hindu

- Dapat menyebutkan nama pura-pura besar di Indonesia

- Dapat menyebutkan bagian dari Panca Sradha

- Dapat menyebutkan bagian dari Panca Yadnya

- Dapat melakukan salah satu gerakan dalam Yoga Asanas

1. Buddha

- Dapat melafalkan Paritta Namaskara

- Dapat mengucapkan Paritta Vandana

- Dapat mengucapkan Paritta Pancasila Buddhis (Bahasa Indonesia)

2. Dapat mengajak temannya untuk mengamalkan Dwisatya dan Dwidarma

3. Dapat menjelaskan tentang Salam Pramuka kepada teman sebarungnya

4. Telah memiliki buku tabungan dan sudah menabung uang secara teratur dalam buku tabungannya selama sekurang-kurangnya 12 minggu sejak menjadi Siaga Bantu, seluruh atau sebagian dari uang itu “diperoleh dari usahanya sendiri

5. Setia membayar uang iuran kepada gugusdepan dengan uang yang diperoleh dari usahanya sendiri

6. Dapat membuat lambang Gerakan Pramuka dari bahan yang ada

7. Dapat memperagakan satu macam kegiatan seni budaya asal daerahnya.

8. Telah memiliki sedikitnya 5 tanda kecakapan khusus

9. Dapat mengkritisi sesuatu masalah dengan baik

10. Dapat menolong seseorang peduli terhadap lingkungan sekitarnya.

11. Rajin dan giat mengikuti latihan perindukan sebagai Siaga Bantu sekurang-kurangnya 12 kali latihan sebagai Siaga Bantu

12. Dapat menceritakan sejarah Lagu Kebangsaan Indonesia Raya

13. Dapat menceritakan sejarah bendera kebangsaan Indonesia dan tahu sikap yang harus dilakukan pada waktu bendera kebangsaan dikibarkan atau diturunkan serta dapat memelihara bendera kebangsaan

14. Dapat menyebutkan sedikitnya 7 hari besar nasional, 4 hari besar dunia dan 10 nama pahlawan nasional

15. Dapat menyebutkan akibat melanggar peraturan di keluarga, barung, perindukan dan sekolah

16. Dapat menyebutkan akibat melanggar adat/budaya di lingkungannya

17. Dapat menyebutkan akibat melanggar adat/budaya di lingkungannya

18. pat mengajak temannya berkata dan melakukan perbuatan yang benar

19. Dapat menyebutkan negara-negara ASEAN dan menunjukkan bendera kebangsaannya

20. Dapat menyebutkan perbuatan yang baik sesuai dengan sila-sila Pancasila

21. Dapat mengumpulkan keterangan untuk memperoleh pertolongan pertama pada kecelakaan dan dapat menginformasikan kepada dokter, rumah sakit, polisi dan keluarga korban.

22. Dapat menceritakan dasar terjadinya perbedaan waktu yang ada di Wilayah Indonesia

23. apat menunjuk 8 macam arah mata angin dengan menggunakan kompas

24. Dapat menulis surat kepada teman atau saudaranya dengan menggunakan Bahasa Indonesia

25. Dapat merawat alat-alat teknologi dan komunikasi tradisional serta modern yang ada di rumahnya

26. Dapat memelihara anggota tubuh

27. Dapat melakukan olah raga secara tim

28. Dapat mencuci peralatan dapur

29. apat memelihara kebersihan halaman di rumah, sekolah, tempat ibadah atau di tempat lainnya.

30. Dapat melakukan salah satu cabang olah raga atletik atau salah satu gaya cabang olahraga renang

31. Dapat menyebutkan 5 macam penyakit menular

32. Dapat memelihara sedikitnya dua macam tanaman berguna, atau satu jenis binatang ternak, selama kira-kira 4 bulan

33. Dapat membuat 2 macam hasta karya dengan bahan yang berbeda

34. Dapat membuat sedikitnya 2 macam ikatan





SKU GOL PENGGALANG

PANCASILA

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam

5. permusyawaratn/perwakilan

6. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

TRISATYA

Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:

- Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila

- Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat

- Menepati Dasadarma

DASA DARMA PRAMUKA

1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. Cinta alam dan kasih saying sesame manusia

3. Patriot yang sopan dan kesatria

4. Patuh dan suka bermusyawarah

5. Rela menolong dan tabah

6. Rajin trampil dan gembira.

7. Hemat cermat dan bersahaja

8. Disiplin, berani dan setia

9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya

10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan

PENGGALANG RAMU

UMUM

- Selalu taat menjalankan ibadah agamanya secara pribadi ataupun berjamaah

- Dapat mengetahui dan menjelaskan hari - hari besar agama di Indonesia

- Dapat menyebutkan agama-agama yang ada di Indonesia serta nama tempat ibadahnya.

1. Islam

- Dapat melakukan mandi wajib dan mengerti penyebabnya

- Dapat melakukan sholat berjamaah

- Dapat menghafal 5 macam doa harian dan 5 macam surat - surat pendek.

1. Katholik

- Dapat berdoa Rosario, dan tahu artinya

- Telah mengikuti Misa Kudus dan menjadi putera altar dan dapat menghias altar

- Dapat menyanyikan tiga macam lagu Gerejani

1. Protestan

- Dapat menyanyikan beberapa nyanyian Gereja

- Dapat menceritakan dua macam hikayat dari Alkitab

- Dapat melakukan doa sederhana pada kesempatan tertentu

- Dapat menyebutkan hari-hari Raya Kristiani.

1. Hindu

- Dapat melafalkan dan mengerti arti dari bait masing-masing mantram puja Tri Sandhya dan melaksanakannya/praktik dalam kehidupan sehari-hari

- Dapat menyebutkan nama-nama para Maha Rsi penerima Wahyu

- Dapat menyebutkan nama-nama pura dalam cakupan Sad Kahyangan

- Dapat menyebutkan tokoh-tokoh dalam epos cerita Mahabharata dan Ramayana

- Dapat menguraikan arti dan makna kata Tatwamsi

- Dapat menguraikan dan menjelaskan fase kehidupan dalam ajaran Catur Asrama

- Dapat mempraktikkan satu gerakan Yoga Asanas.

1. Buddha

- Dapat menjelaskan arti/makna simbol yang terdapat di Altar Buddha

- Dapat menyanyikan lagu Pancasila Buddhis

- Dapat melakukan dana paramita

2. Dapat menjelaskan tentang emosi

3. Dapat menyampaikan pendapat dengan baik dalam suatu pertemuan Pasukan Penggalang.

4. Dapat mengetahui dan menjelaskan manfaat dari penghijauan

5. Dapat mengetahui dan memahami tentang hak perlindungan anak.

6. Ikut serta dalam kegiatan Perkemahan Penggalang sedikitnya 2 hari, sesuai dengan standar perkemahan

7. Dapat menyebutkan tanda- tanda pengenal Gerakan Pramuka sesuai dengan golongan dan tingkatannya

8. Mengetahui nama Ketua RT hingga Lurah atau setingkatnya di tempat tinggalnya.

9. Dapat mengetahui dan menyebutkan Kode Kehormatan Pramuka Penggalang

10. Rajin dan giat mengikuti latihan Pasukan Penggalang sekurang-kurangnya 8 kali latihan berturut-turut

11. Tahu tentang: a. Salam Pramuka, b. Motto c. arti Lambang Gerakan Pramuka.

12. Dapat menjelaskan sejarah dan kiasan warna serta cara menggunakan bendera merah putih

13. Dapat menjelaskan dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dengan sikapyang benar serta dapat menyanyikan 2 lagu wajib Nasional dan 1 lagu daerah nusantara.

14. Dapat menjelaskan tentang lambang Negara RI

15. Dapat menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar

16. Telah menabung secara rutin dan setia membayar uang iuran untuk regunya yang diperoleh dari usahanya sendiri

17. Dapat menyebutkan dan menjelaskan manfaat sedikitnya 2 jenis alat teknologi informasi modern

18. Mengenal dan memilah sampah

19. Dapat menjelaskan teknik penjernihan air

20. Dapat membuat dan menggunakan simpul mati, simpul hidup, simpul anyam, simpul tiang, simpul pangkal dan dapat menyusuk tali, membuat ikatan serta menyambung dua tongkat

21. Dapat menjelaskan kompas, menaksir tinggi dan lebar

22. Mengenal macam-macam sandi, isyarat morse dan semaphore

23. Selalu berpakaian rapi dan memelihara kesehatan dan kebersihan diri serta lingkungannya

24. Dapat baris-berbaris

25. Dapat menjelaskan Sedikitnya 3 cabang olahraga dan dapat melakukan 2 jenis cabang olah raga, salah satunya: olah raga Renang

26. Mengetahui adanya perbedaan perkembangan fisik tubuh

27. Selalu melakukan aktifitas fisik tiap hari sedikitnya 30 menit

PENGGALANG RAKIT

Umum

- Mengikuti Acara-acara keagamaan sesuai dengan agamanya

- Mengikuti acara-acara keagamaan dengan membuat laporan singkat kegiatan yang diikuti

- Dapat menjelaskan bentuk toleransi beragama antar umat beragama dilingkungannya

1. Islam

- Dapat menyebutkan, membaca dan menghafalkan serta memimpin 8 doa harian secara baik dan benar diahadapan regunya

- Dapat menceriterakan sejarah Nabi Muhammad SAW

- Selalu melaksanakan Shalat wajib dan bagi putera selslu menalsanakan Shalat Jumat.

1. Katholik

- Mengetahui siapa Kristus

- Dapat berdoa dengan kata-katanya sendiri

- Dapat menyanyikan lagu-lagu Gerejani

1. Protestan

- Mengetahui makna doa

- Dapat menguraikan beberapa nyanyian Gerejani yang dikenal

- Mengetahui pembagian Alkitab

- Dapat menguraikan secara singkat isi dari dua buku di dalam Perjanjian Baru.

1. Hindu

- Dapat melafalkan dan memahami arti bait-bait Puja Tri Sandya serta menjalankannya dalam kehidupan sehari-harii

- Dapat berperan aktif dalam setiap upacara/pelaksanaan Panca Yadnya di masyarakat

- Dapat menyebutkan dan memahami ajaran Catur Paramita

- Dapat memahami dan mempraktikan ajaran Tatwamsi seperti menerapkan sikap kasih sayang dalam kehidupan nyata, menolong mahluk yang lemah, membantu yang terkena musibah, melestarikan suaka marga satwa dan menjaga lingkungan

- Mempraktikan sikap hidup suka beramal/ berdana punia

- Dapat melafalkan dan mengkidungkan salah satu bentuk Dharma Gita

- Dapat mempraktikkan minimal tiga gerakan Yoga Asanas

- Dapat menarikan salah satu bentuk tarian sakral keagamaan Hindu (misalnya: Tari Baris, Tari Rejang, Tari Wayang Orang dan lain-lain.

- Buddha

- Dapat melakukan kebaktian baik perorangan maupun bersama-sama

- Dapat menyebutkan hari-hari raya Agama Buddh

- Dapat melakukan sikap meditasi

- Dapat menyanyikan lagu Aku Berlindung

- Dapat melakukan dana paramita

2. Dapat melaksnakan dan memimpin diskusi regu

3. Menyebutkan cirri-ciri pengendalian emosi diri.

4. Melakukan kegiatan penghijauan di lingkungannya atau didaerah lainnya serta telah menanam dan merawat tanaman penghijauan

5. Dapat menjelaskan tentang hak perlindungan anak.

6. Ikut serta dalam kegiatan Lomba Tingkat dan lomba-lomba Pramuka Penggalang, di gugusdepan dan kwartir.

7. Dapat menyebutkan tanda pengenal harian, satuan dan pakaian seragam

8. Dapat membuat struktur pemerintahan dari tingkat kelurahan/setingkatnya hingga RT di tempat tinggalnya.

9. Dapat menjelaskan norma yang terkandung dalam Satya Pramuka

10. Dapat menjelaskan norma yang terkandung dalam Darma Pramuka

11. Dapat menunjukan presentasi kehadiran selama 10 kali pertemuan secara terus menerus

12. Dapat menjelaskan dan melaksnakan cara member salam pramuka.

13. Dapat menjelsakan sejarah bendera

14. Perlakuan terhadap bendara sang merah putih

15. Memahami UU No. 24 Tahun 2009

16. Dapat menjelaskan sejarah Lagu Kebangsaan Indonesia raya

17. Perlakukan terhadap lagu Kebangsaan Indonesia Raya

18. Memahami UU No. 24 Tahun 2009

19. Dapat menjelaskan lambang Negara

20. Perlakuan terhadap lambaing Negara

21. Memahami UU No. 24 Tahun 2009

22. Selalu berbicara dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik den benar

23. Dapat membuat laporan secara tertulis dari hasil pertemuan yang diikutinya

24. Memiliki Tabungan atas nama pribadi

25. Aktif menabung secara rutin dan kontinyu

26. Dapat menunjukan keaktifannya dalam menabung diregunya.

27. Dapat mengoperasikan dan merawat salah satu teknologi informasi

28. Dapat mengolah sampah serta mempraktekan cara pengolahan sampah secara komposting

29. Dapat melakukan proses penjernihan air secara sederhana

30. Dapat membuat beberapa jenis pioneering, seperti: a. rak piring b. meja makan c. tiang jemuranmenara kaki tiga

31. Dapat menggunakan kompas dan membuat peta pita, manaksir kecepatan arus dan kedalaman

32. Dapat membuat dan menerjemahkan sandi, menerima berita dengan menggunakan bahasa morse dan semaphore

33. Selalu berpakaian rapi di setiap saat dan memelihara kesehatan dan kebersihan diri dan lingkungannya

34. Dapat memimpin regunya untuk baris berbaris

35. Tahu peraturan permainan 3 cabang yang dipilihnya

36. Dapat melakukan olahraga yang dipilihnya

37. Mengetahui cirri-ciri perubahan fisik tubuh pada dirinya

38. Mengetahui dan faham batasan norma-norma pergaulan karena perubahan fisik tubuh

39. Dapat menunjukan jadwal dan gerakan yang dilakukan setiap hari

PENGGALANG TERAP

Umum

- Taat menjalankan ibadah sesuai agamanya dan mengajak orang lain untuk beribadah

- Berperan aktif dalam penyelenggaraan kegiatan keagamaan baik dalam Gerakan Pramuka maupun di masyarakat

- Dapat mengajak teman/orang lain untuk berperilaku toleran antar umat beragama

1. Islam

- Dapat bertindak sebagai Imam dalam sholat berjamaah di perkemahan

- Dapat menghafal 10 macam doa harian dan hafal 10 macam surat pendek

- Dapat memimpin doa.

- Selalu melaksanakan Shalat berjamaah di Masjid

1. Katholik

- Tahu arti Misa Kudus, dan bagian-bagiannya yang penting

- Tahu alat-alat Misa dan warna-warna Liturgi

- Tahu hierarki Gereja

1. Protestan

- Dapat memimpin beberapa nyanyian Gerejani dalam pertemuan-pertemuan Penggalang

- Dapat memimpin doa dalam pertemuan-pertemuan Penggalang

- Dapat menjelaskan Ajaran Kasih (Lukas 10 : 27 dan Matius 22 : 37-40)

- Dapat Menjelaskan tentang dua belas pengakuan Iman Rasuli.

1. Hindu

- Dapat melafalkan dan memahami arti bait-bait dalam matram Puja Tri Sandya serta dapat dan mampu memimpin pelaksanaan persembahyangan

- Dapat menyebutkan bagian-bagian kepemimpinan Hindu dalam Asta Brata

- Dapat memahami serta menerapkan Ajaran Tri Hita Karana dalam kehidupan sehari hari

- Dapat menjelaskan pengertian dan konsep ajaran Rwa Bhineda

- Dapat menguraikan dan memahami kaitan ajaran Catur asrama dan catur Purusa Artha

- Dapat mempraktikkan minimal lima gerakan Yoga Asanas

- Dapat menarikan lebih dari satu bentuk tarian sakral keagamaan Hind

- Dapat melafalkan dan mengkidungkan salah satu bentuk Dharma Gita.

1. Buddha

- Dapat melakukan kebaktian baik perorangan maupun bersama-sama

- Dapat melakukan meditasi

- .Dapat menyanyikan lagu Malam Suci Waisak

- Dapat menyebutkan tempat-tempat suci Agama Buddha

- Dapat menceritakan silsilah keluarga Pangeran Sidharta Gotama

2. Dapat mengendalikan emosi teman sebayanya

3. Dapat memimpin pertemuan Pasukan Penggalang.

4. Sudah mengajak teman sebaya /regunya untuk melakukan kegiatan penghijauan dan memelihara di lingkungannya atau di daerah lain

5. Dapat mensosialisasikan kepada teman sebaya tentang hak perlindungan anak.

6. Telah Ikut serta dalam kegiatan Jambore/LT/kemah bakti dan sejenisnya.

7. Dapat menjelaskan tanda- tanda pengenal Gerakan pramuka.

8. Dapat menjelaskan tugas dan fungsi seorang Kepala Desa/Lurah, Camat, Bupati/Walikota.

9. Dapat mengajak anggota regu dan pasukannya untuk senantiasa mengamalkan kode kehormatan Pramuka Penggalang

10. Rajin dan giat mengikuti latihan pasukan Penggalang sekurang-kurangnya 12 kali latihan berturut-turut

11. Dapat menjelaskan dan menggunakan Salam Pramuka.

12. Dapat mengibarkan dan menurunkan bendera sang merah putih pada upacara hari-hari besar nasional atau sejenisnya

13. Dapat memimpin lagu Indonesia Raya di depan orang lain pada suatu upacara, dapat menyanyikan 4 judul lagu wajib dan 3 judul lagu daerah tempat tingalnya serta 3 macam lagu daerah lainnya

14. Dapat menjelaskan Lambang Negara RI di depan pasukan atau teman sebayanya

15. Dapat menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam pertemuan resmi.

16. Dapat menjelaskan manfaat menabung dan membayar uang iuran kepada anggota regunya/pasukan serta mengajak untuk melakukan gemar menabung

17. Dapat mengajarkan penggunaan teknologi informasi sedikitnya 2 jenis kepada teman sebaya.

18. Ikut mensosialisasikan cara pengolahan sampah.

19. Dapat mensosialisaikan cara penjernihan air

20. Dapat membuat pioneering: a. Jembatan sederhana b. Menara pandang sederhana

21. Dapat membuat peta perjalanan, peta lapangan, menjelaskan rumus menaksir: tinggi, lebar, kecepatan dan kedalaman

22. Dapat menerima dan mengirim berita dengan menggunakan bendera morse dan semaphore serta dapat membuat sandi hasil kreasi pribadi lengkap dengan kuncinya

23. Selalu berpakaian rapi di setiap saat dan menjadi contoh bagi teman-temannya untuk memelihara kesehatan dan kebersihan diri dan lingkungannya

24. Dapat memimpin dan melatih baris berbaris di pasukannya

25. Dapat melaksanakan olahraga beregu dan melakukan 3 jenis cabang olah raga serta tahu aturan permainannya; salah satunya olah raga renang

26. Dapat mengatasi adanya perubahan perkembangan fisik tubuh

27. Dapat menjelaskan manfaat dan melakukan aktifitas fisik tiap hari sedikitnya 45 menit





SKU GOL PENEGAK

PANCASILA

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratn/perwakilan

5. Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia

TRISATYA

Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:

- Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila

- Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat

- Menepati Dasadarma

DASA DARMA PRAMUKA

1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. Cinta alam dan kasih saying sesame manusia

3. Patriot yang sopan dan kesatria

4. Patuh dan suka bermusyawarah

5. Rela menolong dan tabah

6. Rajin trampil dan gembira.

7. Hemat cermat dan bersahaja

8. Disiplin, berani dan setia

9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya

10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan

PENEGAK BANTARA

1. Islam

- Dapat menjelaskan makna Rukun Iman dan Rukun Islam

- Mampu menjelaskan makna Sholat berjamaah dan dapat mendirikan Sholat sunah secara individu

- Mampu menjelaskan makna berpuasa serta macam-macam Puasa

- Tahu tata cara menyelenggarakan jenazah

- Dapat membaca doa Ijab Qobul Zakat

- Dapat menghafal minimal sebuah hadist dan menjelaskan hadist tersebut

1. Khatolik

- Tahu dan paham makna dan arti Gereja Katoliki

- Dapat memimpin doa dan membangun membuat gerakan cinta pada keberagaman agama di luar gereja katolik

1. Protestan

- Mendalami ajaran dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari

- Hindu

- Dapat menjelaskan sejarah perkembangan agama Hindu di tujuan kelahiran menjadi manusia menurut agama Hindu.

- Dapat menjelaskan makna dan hekekat ajaran Tri Hita Karana dengan pelestarian alam lingkungan.

- Dapat mempraktekkan bentuk gerakan Asanas dari Hatta Yoga

- Dapat melafalkan dan mengkidungkan salah satu bentuk Dharma Gita.

- Dapat mendeskripsikan struktur , fungsi dan sejarah pura dalam cakupan Sad Kahyangan

1. Buddha

- Saddha: Mengungkapkan Buddha Dharma sebagai salah satu agama

- Saddha: Mengungkapkan Buddha Dharma sebagai salah satu agama

- Menjelaskan sejarah Buddha Gotama

- Menjelaskan Tiratana sebagai pelindung

2. Berani menyampaikan kritik dan saran yang membangun dengan sopan dan santun kepada sesama teman

3. Dapat mengikuti jalannya diskusi dengan baik

4. Dapat hidup bersama antara umat beragama dan toleransi dalam bakti

5. Mengikuti pertemuan Ambalan sekurang-kurangnya 2 kali setiap bulan

6. Setia membayar iuran kepada Gugusdepan, dengan uang yang seluruh atau sebagian diperolehnya dari usaha sendiri

7. Setia membayar iuran kepada Gugusdepan, dengan uang yang seluruh atau sebagian diperolehnya dari usaha sendiri

8. Dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam pergaulan sehari-hari

9. Telah membantu mengelola kegiatan di Ambalan.

10. Telah ikut aktif kerja bakti di masyarakat minimal 2 kali.

11. Dapat menampilkan kesenian daerah di depan umum minimal satu kali.

12. Mengenal, Mengerti dan Memahami isi AD & ART Gerakan Pramuka

13. Dapat menjelaskan sejarah Kepramukaan Indonesia dan Dunia

14. Dapat menggunakan jam, kompas, tanda jejak dan tanda-tanda alam lainnya dalam pengembaraan.

15. Dapat menjelaskan bentuk pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

16. Dapat menjelaskkan tentang organisasi ASEAN dan PBB

17. Dapat menjelaskan tentang kewirausahaan.Dapat mendaur ulang barang tidak terpakai menjadi barang yang bermanfaat.

18. Dapat menerapkan pengetahuannya tentang tali temali dan pionering dalam kehidupan sehari-hari.

19. Selalu berolahraga, mampu melakukan olahraga renang gaya bebas dan menguasai 1 (satu) cabang olahraga tim.

20. Dapat menjelaskan perkembangan fisik laki-laki dan perempuan

21. Dapat memimpin baris berbaris sangganya, dapat menjelaskan tentang gerakan baris berbaris kepada anggota sangganya yang terdiri atas gerakan di tempat,

22. Dapat menyebutkan beberapa penyakit infeksi, degeneratif dan penyakit yang disebabkan perilaku tidak sehat.

23. Ikut serta dalam perkemahan selama 3 hari berturut - turut

PENEGAK LAKSANA

1. Islam

- Dapat menjelaskan makna Rukun Iman dan Rukun Islam di muka pasukan Penggalang atau Satuan Penegak

- Dapat menjelaskan hal-hal yang membatalkan sholat dan dapat mendirikan Sholat sunah berjamaah

- Dapat menjelaskan hal-hal yang membatalkan puasa serta dapat melakukan salah satu puasa sunah

- Memahami tata cara menyelenggarakan jenazah

- “Pernah” menjadi amil zakat

- Dapat menghafal ayat tematik, dari alquran dan mampu menjelaskannya

1. Khatolik

- Memahami dan mendalami 7 sakramen

- Dapat menghafal dan menghayati akan riwayat salah satu Santo / Santa

- Membahas 10 Perintah Allah, dilengkapi dengan contoh kehidupan sehari-hari

-

1. Protestan

- Dapat memberi kesaksian didepan jemaat atau teman sebaya

- Dapat berpartisipasi aktif dalam pelayanan Gereja sesuai bakat dan kemampuannya

- Telah mengikuti pengajaran Agama (Katekisasi)

1. Hindu

- Dapat menjelaskan sejarah kerajaan /candi – candi agama Hindu di Indonesia

- Dapat melafalkan dan bertindak sebagai pemimpin persembahyangan Panca Sembah.

- Dapat menjelaskan Samsara / Punarbawa atau reinkarnasi sebagai bentuk untuk penyempurnaan kelahiran berikutnya.

- Dapat menjelaskan konsep Ajaran Asta Brata

- Dapat melakukan gerakan dan menjelaskan fungsi, serta manfaat dari setiap gerakan Yoga Asanas.

- Dapat melafalkan dan mengkidungkan lebih dari satu bentuk Dharma Gita

- Dapat menjelaskan bentuk dan fungsi dari seni sakral keagamaan Hindu.

1. Buddha

- Dapat memimpin dan mengorganisir kebaktian (pagi dan sore) serta perayaan hari-hari besar Agama Buddha;hari Waisak, Asadha, Kathina, Maggapuja)

- Saddha: Mendiskripsikan ruang lingkup dan intisari Tripitaka

- Menjelaskan makna dan manfaat puja serta doa

- Mendiskripsikan sila sebagai bagian dari jalan mulia berunsur delapan

- Menjelaskan kebenaran yang terdapat dalam tripitaka

2. Dapat menerima kritik dari orang lain, serta berani mengeluarkan pendapatnya dengan tertib, sopan dan santun kepada orang-orang di sekitarnya

3. Dapat mengikuti dan atau memimpin diskusi Ambalan dan mampu mengambil keputusan

4. Dapat menjadi penengah (memberi solusi), jika terjadi ketidaksepahaman dalam kelompoknya

5. Mengikuti pertemuan Ambalan sekurang-kurangnya 3 kali setiap bulan bulan

6. Setia membayar iuran kepada Gugusdepannya, dengan uang yang seluruhnya atau sebagian diperolehnya dari usaha sendiri, serta membantu Ambalan dalam mengelola administrasi keuangan

7. Dapat memimpin rapat dan membuat risalah dengan baik

8. Pernah memimpin kegiatan di tingkat Ambalan

9. Pernah memimpin kerja bakti di masyarakat minimal 2 kali

10. Dapat memimpin kelompok dalam menampilkan salah satu jenis kesenian daerah

11. Dapat menjelaskan sebagian isi AD & ART Gerakan Pramuka kepada Ambalan

12. Dapat menjelaskan di muka umum tentang sejarah kepramukaan Indonesia dan dunia

13. Dapat melakukan pengembaraan selama 3 hari dan atau mengatur kehidupan perkemahan selama minimal 3 hari

14. Dapat menjelaskan sejarah, arti, tatacara penggunaan dan kiasan Sang Merah Putih

15. Dapat menjelaskan peran Indonesia dalam organisasi ASEAN dan PBB

16. Telah memiliki keterampilan kewirausahaan yang dapat menghasilkan uang.

17. Dapat membuat salah satu jenis peralatan teknologi tepat guna.

18. Secara berkelompok dapat membuat struktur dari keterampilan tali temali dan pionering, yang dapat digunakan masyarakat.

19. Selalu berolahraga, Dapat melakukan olahraga renang selain gaya bebas dan menguasai 1 (satu) cabang olahraga lainnya.

20. Dapat memahami dan menjelaskan tentang kesehatan reproduksi

21. Dapat mempersiapkan susunan dan pelaksana upacara, telah mempersiapkan minimal 3 kali upacara, telah menjadi pelaksana upacara minimal 3 kali.

22. Dapat menyebutkan penyebab dan cara pencegahan penyakit infeksi, degeneratif dan penyakit yang disebabkan perilaku tidak sehat.





SKU GOL . PANDEGA


PANCASILA

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratn/perwakilan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

TRISATYA

Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:

- Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila

- Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat

- Menepati Dasadarma

DASA DARMA PRAMUKA

1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia

3. Patriot yang sopan dan kesatria

4. Patuh dan suka bermusyawarah

5. Rela menolong dan tabah

6. Rajin terampil dan gembira.

7. Hemat cermat dan bersahaja

8. Disiplin, berani dan setia

9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya

10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan

1. Islam

- Dapat menjelaskan makna Rukun Iman, Rukun Islam, dan Ihsan serta memberikan contohnya dalam bentuk tulisan

- Dapat menjama' dan mengqashar sholat serta mampu menjadi Imam dalam Sholat berjamaah

- Mampu mengajak teman - teman untuk melaksanakan puasa sunah

- Dapat merawat jenazah

- Dapat menjelaskan perbedaan zakat fitrah dan zakat mal serta dapat menghitung nisab zakat mal

- Dapat menafsirkan ayat alquran dan hadist secara tematik serta dapat menjelaskannya.

1.Khatolik

- Dapat menyebut dan menghayati 5 (lima) pondasi hidup gereja: bersekutu, beribadah, mendalami iman, saling melayani, dan bersaksi

- Dapat menjelaskan dan mendeskripsikan hierarki Gereja dalam bentuk tulisan.

1. Protestan

- Dapat menyanyikan minimal 6 lagu Gerejani dan memimpin nyanyian Gerejani

- Dapat memimpin doa dalam pertemuan satuannya

- Dapat memimpin suatu kelompok dalam mempelajari AlKitab

- Dapat membantu seorang calon Siaga atau calon Penggalang sampai memenuhi SKU untuk Pramuka golongan Siaga tingkat Siaga Mula atau golongan Penggalang tingkat Penggalang Ramu di bidang pendidikan agama Protestan.

1. Hindu

- Dapat menjelaskan sejarah perkembangan Agama Hindu di dunia

- Dapat menjelaskan korelasi konsep kepemimpinan Hindu dengan kepemimpinan moderen dalam bentuk tulisan

- Dapat menjelaskan fungsi Dharma Gita sebagai bentuk pemantapan Sradha dan Bhakti Umat dalam bentuk tulisan.

- Berperan aktif dalam upaya pengembangan Dharma Gita di Masyarakat.

- Berperan aktif dalam upaya pengembangan ajaran yoga menuju masyarakat sehat secara physik maupun mental.

- Mampu menjelaskan konsep Catur Asrama dalam bentuk tulisan.

- Aktif di masyarakat dalam pelaksanaan Meditasi.

- Berperan aktif dalam upaya peningkatan pengetahuan keagamaan Hindu di tingkat Siaga dan Penggalang (konsep Brahmacaria)

1. Buddha

- Menyebutkan bagian-bagian dari kitab suci Tripitaka Bagian Sutta dan Abhidhamma Pitaka.

- Dapat menjelaskan pengertian sila dan manfaat melaksanakan sila

- Mempraktikkan latihan Athasila setiap hari Uposatha

- Melatih meditasi Vippasana pagi dan sore.

2. Dapat memimpin dan mengorganisir kebaktian (pagi dan sore) serta perayaan hari-hari besar Agama Buddha;

3. Dapat membimbing cara membaca/melafalkan paritta-paritta suci kepada Pramuka Penggalang sampai mencapai Penggalang Ramu.

4. Berani mengajukan saran dan kritik untuk membangun desanya kepada aparat pemerintah setempat.

5. Dapat mengikuti dan atau memimpin diskusi Racana dan mampu mengambil keputusan.

6. Dapat mengatasi suatu permasalahan/perselisihan yang terjadi dalam masyarakat dengan bijak.

7. Mengikuti pertemuan di Racana sekurang-kurangnya3 kali setiap bulan.

8. Setia membayar iuran kepada Gugusdepannya, dengan uang yang seluruhnya atau sebagian diperolehnya dari usaha sendiri, serta membantu Racana dan Gugusdepan dalam mengelola administrasi keuangan.

9. Dapat membuat tulisan dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik serta dapat memaparkannya di depan pertemuan.

10. Mampu membuat perencanaan kegiatan ditingkat Racana

11. Dapat merencanakan dan memimpin kerja bakti sesuai keperluan masyarakat serta menguasai management Penanggulangan Becana berbasis masyarakat.

12. Telah memahami makna upacara adat di masyarakatnya dan ikut berperan aktif

13. Memahami Undang-undang Gerakan Pramuka dan dapat menjelaskan isi AD & ART Gerakan Pramuka dalam bentuk tulisan.

14. Dapat menjelaskan tentang sejarah kepramukaan Indonesia dan dunia dalam bentuk tulisan

15. Dapat menjelaskan tentang penggunaaan jam, kompas, tanda jejak dan tanda-tanda alam serta tata cara pengembaran kepada regu atau sangga

16. Dapat menjelaskan peran pemuda dalam mengisi kemerdekaan dengan bentuk tulisan, mampu menganalisis dan menulis simbol-simbol nasionalisme Indonesia (NKRI, Lambang Negara, lagu wajib Nasional sesuai UU No. 24 tahun 2009

17. Mampu menjelaskan fungsi dan peran Indonesia dalam organisasi ASEAN dan PBB dalam bentuk tulisan

18. Dapat membuat proposal usaha mandiri dengan baik dan dapat melakukan kegiatan wirausaha.

19. Dapat menciptakan mengembangkan peralatan teknologi tepat guna.

20. Dapat memberikan penjelasan tentang tali temali dan pionering kepada Pramuka Penggalang/ Penegak

21. Sudah mengikuti Kursus Pembina Pramuka Mahir tingkat Dasar

22. Mampu mengajarkan olahraga renang gaya bebas kepada orang lain dan menguasai 2 (dua) cabang olahraga salah satunya cabang olahraga beladiri serta dapat menjadi instruktur Senam Pramuka/Senam Kebugaran Jasmani (SKJ)

23. Dapat membahas dan menganalisis tentang kesehatan Reproduksi

24. Dapat menjadi Perwira Upacara dan Instruktur Baris Berbaris

25. Mampu melakukan penyuluhan tentang penyebab dan cara pencegahan penyakit infeksi, degeneratif dan penyakit yang disebabkan perilaku tidak sehat serta dapat melaksanakan PPGD.

26. Melakukan perencanaan dan pengelolaaan perkemahan dan atau pengembaraan 3 hari berturut – turut.

Rabu, 08 Juni 2011

UU Gerakan Pramuka 2010

UU Gerakan Pramuka 2010

 
i
6 Votes
Quantcast
Para Praja Muda Karana (Pramuka) patut bersyukur karena UU Gerakan Pramuka segera lahir. Komisi X DPR dan Pemerintah telah bersepakat mengenai pengesahan UU Gerakan Pramuka. Dengan lahirnya UU Gerakan Pramuka maka eksistensi Gerakan Pramuka sebagai organisasi pendidikan kepramukaan bagi anak dan generasi muda akan lebih memperoleh perhatian dari pemerintah. Pada pasal 36 disebutkan bahwa pemerintah dan pemerintah daerah  bertugas
  1. menjamin kebebasan berpendapat dan berkarya dalam pendidikan kepramukaa.
  2. membimbing, mendukung, dan memfasilitasi penyelenggaraan pendidikan kepramukaan secara berkelanjutan dan berkesinambungan.
  3. Membantu ketersediaan tenaga, dana, fasilitas yang diperlukan untuk pendidikan keparmukaan.
Semoga pemerintah dapat menjalankan amanat mulia pendidikan kepramukaan sehingga Gerakan Pramuka mampu berperan mencetak generasi bangsa yang “bertanggung jawab dan dapat dipercaya” sebagaimana kode kehormatan Gerakan Pramuka.
Dokumen untuk diunduh:
————————————————-

Selasa, 07 Juni 2011

Pancasila. Trisatya dan Dasa Darma Pramuka

PANCASILA
  1. Ketuhanan Yang Maha Esa
  2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
  3. Persatuan Indonesia
  4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
  5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
TRISATYA
UNTUK PRAMUKA PENGGALANG, PRAMUKA PENEGAK, PRAMUKA PANDEGA DAN ANGGOTA DEWASA
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh :
  • Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menjalankan Pancasila.
  • Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat.
  • Menepati Dasa Darma.
DASA DARMA PRAMUKA
Pramuka itu :
  1. takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
  2. cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
  3. patriot yang sopan dan kesatria
  4. patuh dan suka bermusyawarah
  5. rela menolong dan tabah
  6. rajin, trampil dan gembira
  7. hemat, cermat dan bersahaja
  8. disiplin, berani dan setia
  9. bertanggungjawab dan dapat dipercaya
  10. suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan
Referensi:
BUKU KEANGGOTAAN DAN KARYA BAKTI PRAMUKA

Selamat Datang di Blog Kwaran Sungailiat

Salam Pramuka!
Kakak-kakak, adik-adik selamat datang di Blog Kwartir Ranting Sungailiat. Selamat bergabung dengan blog kwaran yang kita cintai! Semoga blog ini bermanfaat bagi kita, yaitu sebagai sarana kamunikasi semua anggota pramuka di sungailiat khususnya dan Bangka Belitung pada umumnya.

Kakwaran Sungailiat

Waliyuddin