KWARTIR RANTING SUNGAILIAT BANGKA

Senin, 13 Mei 2013

PERINGATAN BP-DAY
BADEN POWELL SCOUT FIGHTER IN THE JUNGLE

Dilaksanakan pada Hari Minggu, 24 Februari 2013. 
Bertempat di Polres Bangka (start dan Finish). 
Rute meliputi : Pemakaman Kemujan, Bukit Sekip (Karya Makmur), Bukit Siam, dan Bukit Betung serta Hutan Wisata Sungailiat.
Kategori peserta :
A. Siaga Putera
B. Siaga Puteri
C. Penggalang Putera (SD)
D. Penggalang Puteri (SD)
E. Penggalang Putera (SMP)
F. Penggalang Puteri (SMP)
Kelompok Siaga melewati 5 pos hiking dan  Pos halang rintang.
Kelompok Penggalang melewati 6 pos Hiking dan pos halang rintang.
GELAR AKSI PRAMUKA PENEGAK BANGSA (GALAPENSA)
Dilaksanakan pada hari Minggu, 28 April 2013 bertempat di Hutan Wisata Kec. Sungailiat
Diikuti oleh 4 Sangga Putera dan 9 Sangga Puteri.
LOMBA YANG DILAKSANAKAN :
1. MEMBUAT MENARA PANDANG
2. MENDIRIKAN TENDA
3. MASAKAN RIMBA
4. PENYALAAN API
5. DESAIN DAN TEKNIK API UNGGUN

LOMBA KEGIATAN
PERKEMAHAN “AKSI PRAMUKA PENGGALANG CINTA LINGKUNGAN” (SILANG TALI)
SABTU - MINGGU, 25 - 26 MEI 2013
DI PANTAI MATRAS SUNGAILIAT

1.      PEMIMPIN UPACARA (1)
2.      PENGUCAP DASA DARMA (1)
3.      PENGIBAR BENDERA (3)
4.      SEMAPHORE (3)
5.      MORSE (3) (SD PELUIT, SMP BENDERA)
6.      PIONEERING (3) SD BUAT TING BENDERA LENGKAP, SMP MEMBUAT MENARA)
7.      PPPK (5) BUAT TANDU DAN PEMBALUTAN
8.      DESAIN DAN TATA LAKSANA TENDA
9.      PENTAS SENI API UNGGUN (5-8)
10.  KERAPIAN BERPAKAIAN (PRAMUKA) (SEMUA)
11.  MASAK NASI GORENG TELUR (3)
12.  KREASI BARANG BEKAS (2) (SD DARI BOTOL MINUMAN PLASTIK, SMP BEBAS MENJADI  YANG BERMANFAAT)
13.  POSTER LINGKUNGAN (1) TEMA (PILIH) : BANJIR, SAMPAH, KEBAKARAN HUTAN, REBOISASI
14.  MENULIS CERITA LINGKUNGAN (1) TEMA (PILIH) : Hutanku Hijau, Sampah di Sekitarku, Pantai yagn Bersih dan Indah, Kota yang Asri dan Nyaman
15.  TEKNIK PENJERNIHAN AIR (3)

Selasa, 19 Maret 2013

Tata Cara Baris-Berbaris (bag 1/3)

http://youtu.be/8Hpf0PuvUb4

Pionering

SATUAN KARYA PRAMUKA



Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan pengalaman para pramuka dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Satuan Karya diperuntukkan bagi para Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega atau para pemuda usia antara 16-25 tahun dengan syarat khusus. Setiap Satuan Karya memiliki beberapa krida, dimana setiap Krida mengkususkan pada subbidang ilmu tertentu yang dipelajari dalam Satuan karya tersebut. Setiap Krida memiliki Syarat Kecakapan Khusus untuk memperoleh Tanda Kecakapan Khusus Kelompok Kesatuan Karyaan yang dapat diperoleh Pramuka yang bergabung dengan Krida tertentu di Saka tersebut.

Satuan Karya Pramuka juga memiliki kegiatan khusus yang disebut Perkemahan Bakti Satuan Karya Pramuka disingkat Pertisaka yang dilaksanakan oleh tiap-tiap saka, sedangkan kegiatan yang dilaksanakan secara bersama-sama lebih dari satu saka yang disebut Perkemahan Antar Satuan Karya Pramuka disingkat Peransaka. Kegiatan Peransaka antara lain melakukan transfer bidang keilmuan masing-masing Satuan Karya.
Pada dasarnya Satuan Karya hanya diatur di tingkat Nasional oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, namun ternyata ada Satuan Karya yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Kwartir Daerah yang bersangkutan.

MACAM-MACAM SAKA

BERLAKU NASIONAL
   1. Saka Dirgantara
   2. Saka Bhayangkara
   3. Saka Bahari
   4. Saka Bakti Husada
   5. Saka Keluarga Berencana (Kencana)
   6. Saka Taruna Bumi
   7. Saka Wanabakti
   8. Saka Wira Kartika

BERLAKU DI DAERAH TERTENTU
   9. Saka Kerohanian
  10. Saka Pandu Wisata
  11. Saka Pekerjaan Umum (PU)
  12. Saka Pustaka
  13. Saka Teknologi
  14. Saka Bina Sosial

1. SAKA DIRGANTARA

wing Bhakti Saka Dirgantara
Saka Dirgantara adalah wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis di bidang kedirgantaraan guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Satuan Karya ini membidangi bidang kedirgantaraan, umumnya saka ini hanya berada di wilayah yang memiliki potensi kedirgantaraan, dengan kata lain memiliki landasan udara.
Pelatihan Saka Dirgantara umumnya memperbantukan para profesional di bidang kedirgantaraan, TNI AU, pihak perusahaan penerbangan dan klub aeromodelling. Pelatihan biasanya diadakan di sebuah Pangkalan Udara tertentu.
Krida-krida dalam Saka Dirgantara, sebagai berikut.

   1. Krida Olahraga Dirgantara
   2. Krida Pengetahuan Dirgantara
   3. Krida Jasa Kedirgantaraan

Kecakapan Khusus Kelompok Kedirgantaraan, sebagai berikut.

   1. Krida Olah Raga Dirgantara
         1. Terbang Bermotor
         2. Terbang Layang
         3. Aeromodelling
         4. Terjun Payung
         5. Layang Gantung
   2. Krida Pengetahuan Dirgantara
         1. Aerodinamika
         2. Pengaturan Lalu Lintas Udara (PLLU)
         3. Meteorologi
         4. Fasilitas Penerbangan
         5. Navigasi Udara
   3. Krida Jasa Dirgantara
         1. Teknik Mesin Pesawat
         2. Komunikasi
         3. Aerial Search And rescue
         4. Struktur Pesawat

2. SAKA BHAYANGKARA
Saka Bhayangkara adalah wadah kegiatan kebhayangkaraan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam bidang keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), guna menumbuhkan kesadaran berperan serta dalam pembangunan nasional. Satuan Karya ini membidangi bidang kebhayangkaraan.
Saka Bhayangkara ialah Satuan Karya terbesar dan paling berkembang di Indonesia. Saka Bhayangkara dapat dibentuk di hampir seluruh wilayah Kwartir di Indonesia, tidak terbatas pada suatu sumber daya atau kondisi alam. Dalam pelatihan Saka Bhayangkara, umumnya Gerakan Pramuka bekerjasama dengan pihak Kepolisian Republik Indonesia dan kadang-kadang memperbantukan pihak Dinas Pemadam Kebakaran. Biasanya Saka Bhayangkara berada dibawah pembinaan Kepolisian Republik Indonesia.
Krida-krida dalam Saka Bhayangkara, sebagai berikut.

   1. Krida Ketertiban Masyarakat (Tibmas)
   2. Krida Lalu Lintas (Lantas)
   3. Krida Pencegahan dan Penaggulangan Bencana (PPB)
         1. Subkrida Pasukan Berkuda (Paskud)
         2. Subkrida Pasukan Anjing Pelacak (Paskan)
         3. Subkrida Pemada Kebakaran (Damkar)
         4. Subkrida Search And Rescue (SAR)

4. Krida Pengenalan Tempat Kejadian Perkara (PTKP)
Pada saat ini Krida saka bhayangkara yang memiliki subkrida Paskud hanya di wilayah Jakarta Timur, tepatnya Ranting Pasar Rebo, Ciracas, dan Cipayung.
Kecakapan Khusus Kelompok Kebhayangkaraan, sebagai berikut.

   1. Krida Ketertiban Masyarakat (Tibmas)
   2. Krida Lalu Lintas (Lantas)
   3. Krida Pencegahan dan Penaggulangan Bencana (PPB)
   4. Krida Pengenalan Tempat Kejadian Perkara (PTKP)
         1. Pengetahuan tempat kejadian perkara
         2. Pengetahuan sidik jari
         3. Pengetahuan tulisan tangan dan tanda tangan
         4. Pengetahuan bahaya narkoba

3.SAKA BAHARI
Satuan Karya Bahari adalah wadah bagi Pramuka yang menyelenggarakan kegiatan-kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa cinta dan menumbuhkan sikap hidup yang berorentasi kebaharian termasuk laut dan perairan dalam. Satuan Karya ini membidangi bidang Kelautan.
Pembinaan Saka Bahari bekerjasama dengan pihak TNI AL, Profesional di bidang Olahraga Air, Departemen Pariwisata dan Departemen Kelautan. Umumnya Saka Bahari hanya berada di wilayah yang memiliki potensi di bidang Bahari.
Krida-krida dalam Saka Bahari, sebagai berikut.

   1. Krida Sumberdaya Bahari
   2. Krida Jasa Bahari
   3. Krida Wisata Bahari
   4. Krida Reksa Bahari


4.SAKA BHAKTI HUSADA
Saka Bakti Husada adalah wadah pengembangan pengetahuan, pembinaan keterampilan, penambahan pengalaman dan pemberian kesempatan untuk membaktikan dirinya kepada masyarakat dalam bidang kesehatan.
Saka Bakti Husada diresmikan pada tanggal 17 Juli 1985, dengan dilantiknya Pimpinan Saka Bakti Husada Tingkat Nasional oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka yang kemudian dicanangkan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia pada tanggal 12 November 1985 sebagai Hari Kesehatan Nasional di Magelang.
Saka Bakti Husada bertujuan untuk mewujudkan kader pembangunan di bidang kesehatan, yang dapat membantu melembagakan norma hidup sehat bagi semua anggota Gerakan Pramuka dan masyarakat di lingkunganya. Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugusdepan dan satuan karya Pramuka disesuaikan dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta didik. Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan sedapat-dapatnya dengan praktek berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan peserta didik untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan perlengkapan yang sesuai dengan keperluannya.
Krida-krida dalam Saka Bakti Husada, sebagai berikut.

   1. Krida Bina Lingkungan Sehat
   2. Krida Bina Keluarga Sehat
   3. Krida Penanggulangan Penyakit
   4. Krida Bina Gizi
   5. Krida Bina Obat
   6. Krida Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Kecakapan Khusus Kelompok Kebaktihusadaan, sebagai berikut.

   1. Krida Bina Lingkungan Sehat
         1. Penyehatan Perumahan
         2. Penyehatan Makanan dan Minuman
         3. Pengamanan Pestisida
         4. Pengawasan Kualitas Air
         5. Penyehatan Air
   2. Krida Bina Keluarga Sehat
         1. Kesehatan Ibu
         2. Kesehatan Anak
         3. Kesehatan Remaja
         4. Kesehatan Usia Lanjut
         5. Kesehatan Gigi dan Mulut
         6. Kesehatan Jiwa
   3. Krida Penanggulangan Penyakit
         1. Penanggulangan Penyakit Malaria
         2. Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah
         3. Penanggulangan Penyakit Anjing Gila
         4. Penanggulangan Penyakit Diare
         5. Penanggulangan Penyakit TB Paru
         6. Penanggulangan Penyakit Kecacingan
         7. Imunisasi
         8. Gawat Darurat
         9. HIV / AIDS
   4. Krida Bina Gizi
         1. Perencanaan Menu
         2. Dapur Umum Makanan/Darurat
         3. UPGK dalam Pos Pelayanan Terpadu
         4. Penyuluh Gizi
         5. Mengenal Keadaan Gizi
   5. Krida Bina Obat
         1. Pemahaman Obat
         2. Taman Obat Keluarga
         3. Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan Zat Adiktif
         4. Bahan Berbahaya bagi Kesehatan
         5. Pembinaan Kosmetik
   6. Krida Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
         1. Bina PHBS di Rumah
         2. Bina PHBS di Sekolah
         3. Bina PHBS di Tempat umum
         4. Bina PHBS di Instansi Pemerintah
         5. Bina PHBS di Tempat kerja

5.SAKA KELUARGA BERENCANA
Saka Keluarga Berencana (Kencana) adalah wadah kegiatan dan pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan keterampilan praktis dan bakti masyarakat, dalam bidang Keluarga Berencana, Keluarga Sejahtera dan Pengembangan Kependudukan. Pembinaan Saka Kencana berada di bawah Gerakan Pramuka yang bekerjasama dengan Badan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Krida-krida Saka Keluarga Berencana, sebagai berikut.

   1. Krida Bina Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB dan KR)
   2. Krida Bina Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KS dan PK)
   3. Krida Advokasi dan Komunikasi Informasi Edukasi (Advokasi dan KIE)
   4. Krida Bina Peran Serta Masyarakat (PSM).

6.SAKA TARUNA BUMI
Saka Taruna Bumi adalah wadah bagi para Pramuka untuk meningkatkan dan mengembangkan kepemimpinan, pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kecakapan para anggotanya, sehingga mereka dapat melaksanakan kegiatan nyata dan produktif serta bermanfaat dalam mendukung kegiatan pembangunan pertanian. Pembinaan Saka Taruna Bumi dilakukan oleg Gerakan Pramuka bekerjasama dengan Departemen Pertanian, LIPI, dan Lembaga Holtikultura.
Krida-krida dalam Saka Taruna Bumi, sebagai berikut.

   1. Krida Pertanian dan Tanaman Pangan
   2. Krida Pertanian Tanaman Perkebunan
   3. Krida Perikanan
   4. Krida Peternakan
   5. Krida Pertanian Tanaman Holtikultura.

7.SAKA WANABAKTI
Saka Wanabakti adalah wadah bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk melaksanakan kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa tanggungjawab terhadap pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup. Pembinaan Saka Wanabhakti bekerjasama dengan Departemen Kehutanan, Perhutani dan LSM Lingkungan Hidup/Lembaga Profesional terkait.

Krida-krida dalam Saka Wanabakti, sebagai berikut.
   1. Krida Tata Wana
   2. Krida Reksa Wana
   3. Krida Bina Wana
   4. Krida Guna Wana.

8.SAKA WIRA KARTIKA
Saka Wira Kartika baru berupa saka rintisan yang mulai dilaksanakan pada akhir tahun 2007. Pembentukannya berdasarkan Peraturan Bersama Kepala Staf Angkatan Darat dengan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka nomor 182/X/2007 dan 199 tahun 2007 tanggal 28 Oktober 2007 tentang kerjasama dalam usaha pembina dan pengembangan pendidikan bela negara dan kepramukaan.

Krida-krida dalam Saka Wira Kartika, sebagai berikut.

   1. Krida Survival
   2. Krida Pioner
   3. Krida Mountainering
   4. Krida Navigasi Darat
   5. Krida penanggulangan bencana alam

 9.SAKA BINA SOSIAL
Saka Bina Sosial adalah satuan karya pramuka yang merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilamn praktis dibidang usaha kesejahteraan sosial guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Saka Pustaka dapat kedudukan di Perpustakaan Umum, meskipun demikian dapat pula berkedudukan di Kwartir Cabang. Sejauh ini hanya Kwartir#Kwartir Daerah Jawa Tengah yang mempunyai secara resmi Saka ini.

10.SAKA KEROHANIAN
Saka Kerohanian adalah satuan karya pramuka yang merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilamn praktis dibidang pekerjaan kerohanian menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Dulu saka ini pernah aktif di bawah binaan Kwartir Cabang Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan. Sekarang Saka Kerohanian sudah tidak ada lagi.

11.SAKA PANDUWISATA
Saka Panduwisata adalah satuan karya pramuka yang merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilamn praktis dibidang kepariwisataan guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Pariwisata yang dimaksud adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha lain yang terkait dibidang tersebut.

Berbeda dengan Saka-saka yang lain. Saka Panduwisata dapat kedudukan di Objek dan Daya Tarik Wisata (ODTW), meskipun dapat pula berkedudukan di Kwartir Cabang. Sejauh ini hanya Kwartir Daerah Jawa Tengah yang mempunyai secara resmi Saka ini.

Krida-krida dalam Saka Panduwisata, sebagai berikut.[1]

   1. Krida Bina Obyek Wisata
   2. Krida Bina Pramuwisata
   3. Krida Bina Sarana Wisata
   4. Krida Bina Seni Budaya

12.SAKA PEKERJAAN UMUM

Saka Pekerjaan Umum adalah satuan karya pramuka yang merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilamn praktis dibidang pekerjaan umum guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Dulu ini adalah salah satu saka yang cukup aktif yang berada di bawah binaan Kwartir Daerah Kalimantan Selatan. Sekarang Saka Pekerjaan Umum sudah tidak ada lagi.

13.SAKA PUSTAKA

Saka Pustaka adalah satuan karya pramuka yang merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilamn praktis dibidang kepustakaan guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Saka Pustaka dapat kedudukan di Perpustakaan Umum, meskipun demikian dapat pula berkedudukan di Kwartir Cabang. Sejauh ini hanya Kwartir Daerah Jawa Tengah yang mempunyai secara resmi Saka ini.

Saka Pustaka dimotori oleh Perpustakaan Umum Kabupaten Blora, yang mendapat sambutan baik dari Kwartir Cabang Blora maupun Perpustakaan Pusat Daerah Provinsi Jawa Tengah. Dan pada tanggal 29 Desember 2007 secara resmi Saka Pustaka diresmikan di Pendopo Bupati Blora dengan ditandai Pelantikan Pengurus Saka Pustaka Kwartir Daerah Jawa Tengah oleh Ketua Kwartir Daerah Jawa Tengah dan Pelantikan Pengurus Saka Pustaka Kwartir Cabang Blora oleh Ketua Kwartir Cabang Blora.[2]

Lambang Saka Pustaka memiliki arti bahwa Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega (2 tunas kelapa warna coklat) yang tergabung kedalam Saka Pustaka harus mempunyai pancaran semangat (matahari) serta kemauan untuk bisa menjadi kader pembangunan dibidang perpustakaan, dokumentasi dan informasi (buku) yang dapat membantu melembagakan budaya baca dan belajar bagi semua anggota gerakan pramuka dan masyarakat di lingkungannya dengan tetap berpijak pada landasan Pancasila (Segi Lima) dan sifat-sifat budi luhur manusia (persahabatan = warna biru, kesucian = bintang warna putih, keberanian = warna merah dan elegan/kesatriya = warna hitam) untuk menuju kejayaan/kemakmuran (warna kuning).

Krida-krida dalam Saka Pustaka,

   1. Krida Layanan Perpustakaan (Yanpus)
   2. Krida Pengembangan Bahan Pustaka (Baka)
   3. Krida Pengembangan Perpustakaan (Peta)
   4. Krida Deposit dan Penerbitan (Debit)

Lambang Negara Indonesia


Setiap Negara mempunyai Lambang Negara menggambarkan kedaulatan, kepribadian dan kemegahan Negara itu. Dalam tahun 1950 Pemerintah Republik Indonesia membentuk suatu panitia khusus untuk menciptakan suatu Lambang Negara.
Panitia tersebut berhasil menciptakan Lambang Negara Republik Indonesia yang berbentuk Garuda Pancasila. Lambang Negara Garuda Pancasila itu disahkan dengan peraturan Pemerintah No. 66 tahun 1951. Selanjutnya telah diatur dalam UU  No : 24 Tahun 2009.
Adalah Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia berbentuk Garuda Pancasila yang kepalanya menoleh lurus ke sebelah kanan, perisai berupa jantung yang digantung dengan rantai pada leher Garuda, dan semboyan Bhinneka Tunggal  Ika ditulis di atas pita yang dicengkeram oleh Garuda.

ARTI LAMBANG NEGARA.
Garuda dengan perisai  memiliki paruh, sayap, ekor, dan cakar yang mewujudkan lambang tenaga pembangunan.
Garuda memiliki sayap yang masing-masing berbulu 17, ekor berbulu 8, pangkal ekor berbulu 19, dan leher berbulu 45, adalah tanggal, bulan dan tahun Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
 (1) Di tengah-tengah perisai terdapat sebuah garis hitam tebal yang melukiskan katulistiwa.
(2)  Pada perisai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 terdapat lima buah ruang yang mewujudkan dasar Pancasila sebagai berikut:
a. dasar Ketuhanan Yang Maha Esa dilambangkan dengan cahaya di bagian tengah perisai berbentuk bintang yang bersudut lima;
b. dasar Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dilambangkan dengan tali rantai bermata bulatan dan persegi di bagian kiri bawah perisai;
c. dasar Persatuan Indonesia dilambangkan dengan pohon beringin di bagian kiri atas perisai;
d. dasar Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan dilambangkan dengan kepala banteng di bagian kanan atas perisai; dan
e. dasar Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia dilambangkan dengan kapas dan padi di bagian kanan atas perisai.

PENGGUNAAN LAMBANG NEGARA

Lambang Negara wajib digunakan di:
a.         Dalam gedung, kantor, atau ruang kelas satuan pendidikan;
b.         Luar gedung atau kantor;
c.          Lembaran negara, tambahan lembaran negara, berita negara, dan tambahan berita negara;
d.         Paspor, ijazah, dan dokumen resmi yang diterbitkan pemerintah;
e.         Uang logam dan uang kertas; atau
f.           Materai.
Selain itu Lambang Negara dapat digunakan sebagai :
a.         Cap atau kop surat jabatan;
b.         Cap dinas untuk kantor;
c.          Pada kertas bermaterai;
d.         Pada surat dan lencana gelar pahlawan, tanda jasa, dan tanda kehormatan;
e.         Lencana atau atribut pejabat negara, pejabat pemerintah atau warga negara Indonesia yang sedang mengemban tugas negara di luar negeri, Lambang Negara sebagai lencana atau atribut dipasang pada pakaian di dada sebelah kiri.;
f.           Penyelenggaraan peristiwa resmi;
g.         Buku dan majalah yang diterbitkan oleh Pemerintah;
h.         Buku kumpulan undang-undang; dan/atau di rumah warga negara Indonesia.

LARANGAN
Setiap orang dilarang:
a.         Mencoret, menulisi, menggambari, atau membuat rusak lambang negara dengan maksud menodai, menghina, atau merendahkan kehormatan lambang negara;
b.         Menggunakan lambang negara yang rusak dan tidak sesuai dengan bentuk, warna, dan perbandingan ukuran;
c.          Membuat lambang untuk perseorangan, partai politik, perkumpulan, organisasi dan/atau perusahaan yang sama atau menyerupai lambang negara; dan
d.         Menggunakan lambang negara untuk keperluan selain yang diatur dalam undang-undang.

ARTI LAMBANG SAKA BHAYANGKARA

ARTI LAMBANG SAKA BHAYANGKARA


ARTI LAMBANG PRASBHARA

SANDI AMBALAN SAKA BHAYANGKARA


HIDUP ADALAH ANUGERAH
KEPADA INSAN YANG BERSYUKUR

BERSYUKURLAH DALAM KEKURANGAN
TETAPLAH ANGGUN DALAM KECUKUPAN

JADIKAN IKHLAS SEBAGAI AMALMU
DAN DOA SEBAGAI PENOLONGMU

GEMBIRAKAN HATIMU
DENGAN SENYUM DIWAJAHMU
RAMAHKAN KATAMU
SEHINGGA SANTUN MENJADI PERILAKUMU

HORMATILAH DIRIMU
DENGAN LEBIH MENGHORMATI SESAMAMU
TEGASLAH DALAM KEBAIKAN
MENGERTILAH HARAPAN TUHANMU...

AJARKAN YANG BISA KAU AJARKAN
ILMU ITU BUKAN YANG KAU DAPATKAN
TAPI YANG SUDAH KAU BERIKAN

MENANTANG PENDERITAAN ITU LEBIH TERHORMAT
DARIPADA MUNDUR DALAM KETAKUTAN

BERSUNGGUH-SUNGGUHLAH DALAM KEBAIKAN
KESUNGGUHANMU ADALAH PENENTU NASIB BAIKMU

MASALAHMU ADALAH JALAN NAIKMU
JANGANLAH KAU TAKUTI..
TIDAK ADA MAKSUD TUHANMU
SELAIN DEMI KEBAIKANMU

KARENA..   TUHANMU ITU BAIK SEKALI

KEPRAMUKAAN DUNIA

RIWAYAT LORD BADEN POWELL 
Berbicara menganai Gerakan Pramuka, maka tidak terlepas dari pendiri gerakan kepanduan dunia yaitu Lord Baden Powell, beliau dilahirkan di London Inggris pada tanggal 22 Pebruari 1857, nama lengkapnya adalah Robert Stephenson Smyth Baden-Powell. Ayah dari Baden powell adalah prof Domine Baden-Powell seorang guru besar geometri di Universitas Oxford Inggirs. Sedangkan Ibunya bernama Henrietta Grace Smyth, seorang puteri dari admiral kerajaan Inggris yang terkenal yaitu William T. Smyth.  Dimasa mudanya ia adalah anak yang cerdas, kreatif, berbudi luhur. Pada usia 3 tahun Baden powell telah menjadi anak yatim. Saat sekolah karena kecerdasannya ia mendapat beasiswa daari sekolah. Ia juga aktif mengikuti kegiatan teater, melukis, menmbak, marching band, serta olahraga. 
Baden Powell akhirnya bergabung dengan dinas kemeliteran, kemudian setelah lulus dari akademi meliter Baden Powell ditempatkan di India dengan pangkan pembantu letnan. Pengalaman inilah yang nantinya  akan banyak mempengaruhi perkembangan berdirinya gerakan kepanduan di Inggris. Akhirnya Baden Powell bertugas di Mafeking sebuah kota di perdalaman Afrika Selatan. Kota inilah yang membuat nama Baden Powell terkenal dan dianggap pahlawan bagi bangsanya karena jasa-jasanya memimpin pertahanan di kota Mafefing terhadap pengepungan bangsa Boer selama 217 hari (dari tanggal 13 Oktober 1899 s.d 18 Mei 1900), karena jasanya ia diangkat menjadi Mayor Jendral.  Di kot ini Baden Powell sempat dijuluki oleh suku-ssuku primitif sperti suku zulu, Ashanti atau Metabele sebagai IMPEESA yang artinya srigala yang tidak pernah tidur, hal ini disebabkan karena kewaspadan, kecekatan, dan kebaranian Baden Powell. 
Pada tahun 1908 Baden Powell menulis buku Scouting for boys, sebuah karya yang spektakuler. Buku inilah  yang mengakibatkan perkembangan Pramuka menjadi besar. Buku ini menyebar ke seluruh dataran Eropa. 
Setelah berkeliling dunia termasuk Jakarta  pada tanggal 3 Desember 1934, sepulangnya meninjau Jambore di Australia Baden Powell beserta istrinya Lady Baden Powell menghabiskan masa-masa akhirnya tinggal di Inggris dan akhirnya beliau meninggal dunia pada tanggal 8 Januari 1941 

Mengenang Kelahiran Lord Baden Powell 
Lewat Kepanduan Satukan Remaja Antarbangsa di Dunia

Lord Robert Stephenson Smyth Baden-Powell, tokoh kepanduan dunia kelahiran London, Inggris, tahun 1857 silam menjadi kesohor berawal dari tulisan buku panduan bagi para prajurit agar bias bertahan di alam bebas. Ia dikenal sebagai perintis berdirinya kepanduan dunia. Lewat gerakan kepanduan Baden-Powell menyatukan generasi muda antar benua.

Pertamakali bergabung dengan British Army (Angkatan Perang Inggris) tahun 1876, Lord Robert Stephenson Smyth Baden-Powell, demikian nama tokoh kepanduan dunia, kelahiran London, Inggeris, tahun 1857 silam ini, menulis buku yang diperuntukkan untuk membantu tentara mengatasi kesulitannya
bertahan hidup di alam bebas. Tak disangka, lambat laun buku hasil karyanya beredar di kalangan umum dan banyak diminati anak-anak.

Pada 29 Juli sampai 9 Agustus 1907, Baden-Powell bersama 21 orang anak melakukan kemah kepanduan yang pertama di sebuah kepulauan Brownsea, Inggris. Beberapa hari melakukan kegiatan,
anak-anak tersebut semakin menyukai bertualang di alam bebas. Didirikanlah gerakan kepanduan. Berangkat dari sinilah bersama istri tercintanya, Lady Olive Baden-Powell mendirikan gerakan kepanduan. Gerakan Kepanduan tersebut sekarang disebut Boy Scouts dan Girls Scout.

Sejak didirikan GerakanmKepanduan tersebut pada tahun 1907, hingga saat ini tak kurang dari 28 juta anggota kepanduan dari 216 negara menjadi anggota World Organization Scout Movement (WOSM) yang bermarkas di Geneva, Switzerland dan World Association of Girl Guides and Girl Scouts (WAGGGS). Dan Indonesia sebagai salah satu anggota WOSM.
Gerakan Pramuka (Praja Muda Karana) berarti Rakyat Muda Yang Berkarya
demikian nama organisasi kepanduan di Indonesia. Gerakan Pramuka didirikan untuk waktu yang tidak ditentukan dan ditetapkan dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 Tahun 1961 tanggal 20 Mei 1961, sebagai kelanjutan dan pembaharuan gerakan kepanduan nasional Indonesia. Kemudian ditetapkan setiap 14 Agustus sebagai Hari Pramuka.

Keanggotaan Gerakan Kepanduan ini bersifat sukarela, tidak membedakan suku, ras, golongan, dan agama. Semuanya bisa bergaul dan berbaur menjadi satu kesatuan. Kegiatan Kepanduan selalu mengikuti kemajuan teknologi dan perkembangan zaman, demikian pula dengan Pramuka. 

Ketika WOSM mencanangkan program Pramuka Net bagi negara-negara anggota di seluruh dunia untuk memiliki situs organisasi, Gerakan Pramuka Indonesia pun ikut serta dengan meluncurkan situs www.pramuka.co.id. Tujuannya, agar mempermudah jalur komunikasi dan koordinasi, serta memantau perkembangan kepanduan di setiap negara anggota WOSM. 

Sebagai bukti, setiap tahunnya WOSM mengadakan Jambore On The Internet (JOTI) dan Jamboree on the Air (JOTA). Artinya, Jambore tak hanya menjadi pesta yang mempertemukan pesertanya langsung, tapi juga bisa sesama netter (pengguna internet) untuk bisa melakukan sebuah kegiatan bersama. Kegiatan ini melibatkan anggota Kepanduan seluruh dunia.

Dari sinilah nampak jelas buah dari gagasan brilian seorang Baden-Powell, selain berbagai kegiatan kepanduannyya selain gaul, tapi juga mampu menyatukan generasi muda antara bangsa, antar benua.

Ia pun mewariskan banyak manfaat dari kegiatan kepanduan, yang sebagian tidak didapat dalam materi di kelas. Karena kegiatan kepanduan merupakan kegiatan pendidikan luar sekolah dan luar keluarga, siswa berlatih membagi waktu antara kegiatan sekolah, acara keluarga.  Berlatih kepanduan memberi poin penting, seperti belajar mengelola kelompoknya ataun organisasi dengan membentuk pimpinan regu, petugas piket (korve), dan anggotanya. Komunikasi, interaksi, serta kerja sama internal dan eksternal kelompok akan melahirkan kebersamaan dan motivasi untuk menyelesaikan tugas secara bersama. Dengan pembagian tugas ini akan melatih bakat kepemimpinan, kearifan, dan toleransi siswa.

Dari berbagai ujian kecakapan, tantangan, dan tugas yang diberikan, akan mengembangkan kematangan emosi siswa tersebut dalam mengambil setiap keputusan dengan penuh pertimbangan dan pengkajian.

Kegiatan kepanduan bersifat universal. Wawasan dan pergaulan anggotanya sangatlah luas. Keanggotaannya diikuti semua lapisan masyarakat tanpa membedakan golongan, ras, suku, atau agama.

Banyak materi yang dipelajari baik materi umum maupun spesifik ekstrakurikuler lain, seperti baris berbaris, hiking, navigasi, mountaineering, P3K, kesakaan, sejarah perjuangan bangsa, dan
sebagainya. Tak pelak pula membuat anggota kepanduan memiliki keistimewaan, berkaitan dengan penguasaan kemampuan dan kemahiran lapangan dalam bidang P3K, evakuasi, PBB, organisasi, kesakaan, survival-navigasi darat, mountaineering, tali-temali, juga pengabdian masyarakat berupa penyuluhan, bakti sosial, atau penanggulangan korban bencana alam. 

Sehingga, di mana pun berada, anggota kepanduan selalu periang. Keceriaan ini merepresentasikan sebuah semangat yang kuat dan motivasi dari anak-anak berbagai bangsa. [dari berbabagi sumber]

SEJARAH KEPRAMUKAAN INDONESIA

Pendidikan Kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu segi pendidikan nasional yang penting, yang merupakan bagian dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Untuk itu perlu diketahui sejarah perkembangan Kepramukaan di Indonesia. 

Sejarah Singkat Gerakan Pramuka 

Gagasan Boden Powell yang cemerlang dan menarik itu akhirnya menyebar ke berbagai negara termasuk Netherland atau Belanda dengan nama Padvinder. Oleh orang Belanda gagasan itu dibawa ke Indonesia dan didirikan organisasi oleh orang Belanda di Indonesia dengan nama NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda). 

Oleh pemimpin-pemimpin gerakan nasional dibentuk organisasi kepanduan yang bertujuan membentuk manusia Indonesia yang baik dan menjadi kader pergerakan nasional. Sehingga muncul bermacam-macam organisasi kepanduan antara lain JPO (Javaanse Padvinders Organizatie) JJP (Jong Java Padvindery), NATIPIJ (Nationale Islamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW (Hisbul Wathon). 

Dengan adanya larangan pemerintah Hindia Belanda menggunakan istilah Padvindery maka K.H. Agus Salim menggunakan nama Pandu atau Kepanduan. 

Dengan meningkatnya kesadaran nasional setelah Sumpah Pemuda, maka pada tahun 1930 organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda Sumatra) bergabung menjadi KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Kemudian tahun 1931 terbentuklah PAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia) yang berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia) pada tahun 1938. 

Pada waktu pendudukan Jepang Kepanduan di Indonesia dilarang sehingga tokoh Pandu banyak yang masuk Keibondan, Seinendan dan PETA. 

Setelah tokoh proklamasi kemerdekaan dibentuklah Pandu Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945 di Sala sebagai satu-satunya organisasi kepanduan. 
Sekitar tahun 1961 kepanduan Indonesia terpecah menjadi 100 organisasi kepanduan yang terhimpun dalam 3 federasi organisasi yaitu IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia) berdiri 13 September 1951, POPPINDO (Persatuan Pandu Puteri Indonesia) tahun 1954 dan PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia)  Menyadari kelemahan yang ada maka ketiga federasi melebur menjadi satu dengan nama PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia). 

Karena masih adanya rasa golongan yang tinggi membuat Perkindo masih lemah. Kelemahan gerakan kepanduan Indonesia akan dipergunakan oleh pihak komunis agar menjadi gerakan Pioner Muda seperti yang terdapat di negara komunis. Akan tetapi kekuatan Pancasila dalam Perkindo menentangnya dan dengan bantuan perdana Menteri Ir. Juanda maka perjuangan menghasilkan Keppres No. 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka yang pada tanggal 20 Mei 1961 ditandatangani oleh Pjs Presiden RI Ir Juanda karena Presiden Soekarno sedang berkunjung ke Jepang. 

Di dalam Keppres ini gerakan pramuka oleh pemerintah ditetapkan sebagai satu-satunya badan di wilayah Indonesia yang diperkenankan menyelenggarakan pendidikan kepramukaan, sehingga organisasi lain yang menyerupai dan sama sifatnya dengan gerakan pramuka dilarang keberadaannya. 
Perkembangan Gerakan Pramuka 

Ketentuan dalam Anggaran Dasar gerakan pramuka tentang prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan yang pelaksanaannya seperti tersebut di atas ternyata banyak membawa perubahan sehingga pramuka mampu mengembangkan kegiatannya. Gerakan pramuka ternyata lebih kuat organisasinya dan cepat berkembang dari kota ke desa. 

Kemajuan Gerakan Pramuka akibat dari sistem Majelis Pembimbing yang dijalankan di tiap tingkat, dari tingkat Nasional sampai tingkat Gugus Depan. Mengingat kira-kira 80 % penduduk Indonesia tinggal di pedesaan dan 75 % adalah petani maka tahun 1961 Kwarnas Gerakan Pramuka menganjurkan supaya para pramuka mengadakan kegiatan di bidang pembangunan desa. Pelaksanaan anjuran ini terutama di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur dan Jawa Barat menarik perhatian Pimpinan Masyarakat. 

Maka tahun 1966 Menteri Pertanian dan Ketua Kwartir Nasional mengeluarkan instruksi bersama pembentukan Satuan Karya Taruna Bumi. Kemudian diikuti munculnya saka Bhayangkara, Dirgantara dan Bahari. Untuk menghadapi problema sosial yang muncul maka pada tahun 1970 menteri Transmigrasi dan Koperasi bersama dengan Ka Kwarnas mengeluarkan instruksi bersama tentang partisipasi gerakan pramuka di dalam penyelenggaraan transmigrasi dan koperasi. Kemudian perkembangan gerakan pramuka dilanjutkan dengan berbagai kerjasama untuk peningkatan kegiatan dan pembangunan bangsa dengan berbagai instansi terkait.

VISI
“Gerakan Pramuka sebagai wadah pilihan utama dan solusi handal masalah-masalah kaum muda" 
MISI 
1. Mempramukakan kaum muda. Yang dimaksud dengan mempramukakan tidak berarti bahwa seluruh kaum muda itu dimasukkan sebagai anggota Gerakan Pramuka tetapi lebih pada tataran jiwa dan prilaku kaum muda yang sesuai dengan pramuka sebagai bagian dari masyarakat indonesia. 

2. Membina anggota yang berjiwa dan berwatak Pramuka, berlandaskan iman dan taqwa (Imtaq) serta selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek)
Bahwa semua sendi program pendidikan yang dilaksanakan Gerakan Pramuka harus dilandaskan pada Iman dan taqwa dan selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga apapun yang dilakukan perlu mengikuti perkembangan yang disesuaikan dengan kebutuhan pada eranya. 

3. Membentuk kader bangsa patriot pembangunan yang memiliki jiwa bela negara. Gerakan pramuka memiliki salah satu tugas yakni menyiapkan kader bangsa sehingga diperlukan adanya pendidikan yang khusus. Untuk itu, karena disadari bahwa perlunya pendidikan bela negara sebagai bagian dari kebutuhan bangsa dan negara. 
4. Menggerakkan anggota dan organisasi Gerakan Pramuka agar peduli dan tanggap terhadap masalah-masalah kemasyarakatan. Hal ini dilakukan untuk memantapkan jati diri Gerakan Pramuka melalui kode kehormatannya dan sekaligus sebagai pencerminan anggota Pramuka yang tanggap terhadap permasalahan pada lingkungan sekitarnya.

Contoh Soal Pengetahuan Pramuka Umum

Contoh Soal Pengetahuan Pramuka Umum

1.    Bapak Pandu Dunia Bernama……..( Lord Robert Boden Powell )
2.    Nama kecil dari Bapak Pandu Dunia…....( Robert Stephenson Smith )
3.    Bapak Pandu Dunia lahir di kota…..( London )
4.    Kapan Bapak Pandu Dunia di lahirkan……( 22 Februari 1857 )
5.    Pramuka adalah singkatan dari….( Praja Muda Karana )
6.    Lambang Gerakan Pramuka adalah….( Shiluoet Tuna Kelapa )
7.    Pertemuan Besar Pramuka Penggalang disebut…..( Jambore )
8.    Tri Satya berarti…… ( Tiga Janji )
9.    Tri Satya kedua berbunyi….( Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat )
10. Kode etik atau kode kehormatan Pramuka Penggalang  adalah…( Dasa Dharma)
11. Dasa Dharma ke-8 berbunyi…..( Disiplin, berani dan, Setia )
12. Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan adalah bunyi Dasa Dharma ke…( 10 )
13. Perindukan Siaga beranggotakan anak usia …..sampai dengan…  ( 7 – 10 tahun )
14. Pasukan Penggalang beranggotakan anak usia ….sampai denga…( 11 - 15 tahun )
15. Ambalan Penegak beranggotakan anak usia ….sampai dengan…..( 16 – 21 tahun )
16. Salam Pramuka yang digunakan dalam setiap pertemuan disebut salam....( Salam biasa )
17. Salam Pramuka yang digunakan dalam suatu upacara disebut….( Salam hormat )
18. Salam Pramuka yang digunakan untuk menghormati pramuka yang sedang mengucap janji disebut salam….( salam Janji )
19. Urutan Tingkt Kecakapan Umum Pramuka Siaga adalah…( Mula, Tata, Bantu )
20. Urutan Tingkat Kecakapan Umum Pramuka Penggalang adalah....( Ramu, Rakit, Terap )
21. Urutan Tingkat Kecakapan Umum Pramuka Penegak adalah…..( Bantara, Laksana )
22. Ketua Majelis Pembimbing Ranting adalah…( Camat )
23. Ketua Majelis Pembimbing Cabang adalah …( Walikota / Bupati )
24. Ketua Majelis Pembimbing Daerah adalah…. ( Gubernur )
25. Ketua Majelis Pembimbing Nasional adalah….( Presiden )
26. Nama Perindukan Siaga menggunakan nama…(Warna)
27. Nama Pasukan Penggalang menggunakan nama….(Bunga dan Binatang)
28. Nama Ambalan Penegak menggunakan nama….( Pahlawan )
29. Pencipta lambang Gerakan Pramuka adalah…(Soenardjo Atmodipuro)